Negosiasi dagang antara AS-China pada Kamis-Jumat pekan lalu diklaim berlangsung dengan sangat baik. Bahkan, Wakil Perdana Menteri China, Liu He, mengatakan bahwa usai pertemuan tersebut, antara AS dan China yang ada adalah cinta.
"Memang ada banyak perbedaan antara AS dan China, namun sekarang yang ada adalah cinta. Kami sudah menyepakati kemajuan yang substansial. Kami senang dengan ini," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jakarta, Senin (14/09/2019) lalu.
Baca Juga: Prikitiw! Yang Ada Antara AS-China Adalah Cinta!
Belum juga sepekan berlalu, cinta tersebut agaknya mulai memudar. Hal itu tercermin dari adanya potensi kedua pihak membatalkan kesepakatan yang dicapai para negosiator di Washington kala itu. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam sebuah wawancara kepada CNBC mengeluarkan ultimatum atau ancaman kepada China.
Mnuchin menegaskan, AS tidak akan segan untuk memberlakukan kenaikan tarif impor atas produk China senilai US$156 miliar pada Desember mendatang.
Baca Juga: Duh! Belum Ada Win-Win Solution Nih Antara AS-China?
"Jika tidak ada kesepakatan, tarif itu akan diberlakukan. Tapi, saya berharap kita akan memperoleh kesepakatan," tegas Mnuchin seperti dikutip dari BBC.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, China mengaku membutuhkan negosiasi lebih banyak lagi dengan AS sebelum akhinya kesepakatan-kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden Xi Jinping. Dengan kembali mendelegasikan Liu He, China akan memperjuangkan kesepakatan pembatalan kenaikan tarif impor yang akan dieksekusi Donald Trump pada Desember mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih