"Angka-angka itu dengan jelas mengindikasikan putaran kedua, tren yang bertepatan dengan satu-satunya penghitungan cepat dan statistik resmi dari misi pengamatan," kata kepala misi pengamat Manuel Gonzalez.
Gonzalez mengatakan perubahan dalam satu hari tidak bisa dijelaskan dan merupakan pukulan bagi kepercayaan pemilih dalam proses pemilu, tetapi komentarnya gagal menyebut hasil itu tidak sah.
Argentina, Brazil dan Gedung Putih juga menyatakan keprihatinan atas gangguan pelaporan resmi hasil.
Baca Juga: Dapat 105 Suara, Venezuela Terpilih Duduk di Kursi Dewan HAM PBB
"Otoritas pemilu harus segera mengembalikan kredibilitas dan transparansi ke proses sehingga kehendak rakyat Bolivia dihormati," kata asisten sekretaris negara AS untuk urusan wilayah barat, Michael Kozak, di Twitter.
Jika Morales menang, pemimpin yang terus menerus berkuasa di Amerika Latin akan memperpanjang kekuasaannya hingga 19 tahun.
Antonio Costas, salah satu dari enam anggota tim TSE yang mengoordinasikan penghitungan, mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa keputusan telah dibuat untuk menunda penghitungan sementara untuk fokus pada perhitungan resmi yang lebih lambat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: