Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju karena ingin menyelesaikan masa jabatannya sebagai wali kota hingga awal 2021.
Baca Juga: Kabar Pendukungnya Kecewa Prabowo Gabung ke Jokowi, Gerindra Jawab Santuy!
Menurut Risma, dirinya tidak ingin mengingkari amanah yang sudah diberikan warga Surabaya ke pundaknya ketika ia dipilih sebagai wali kota.
"Saya harus menjaga kota ini sampai terakhir (masa jabatan). Saya punya prinsip sendiri, boleh kan?" katanya.
Ia mengakui masa jabatannya tinggal sebentar lagi, kira-kira sekitar satu tahun dua bulan. Secara pribadi dirinya merugi karena menolak tawaran kenaikan jabatan menjadi menteri.
Jika dilihat perbandingan, ia menjadi wali kota tinggal sebentar, sedangkan jika diangkat menteri, masa jabatannya masih panjang, lima tahun. Tetapi Risma tetap bulat dengan keputusannya di posisi Wali Kota Surabaya.
"Apalagi kalau saya mau daftar apa lagi (yang lain), saya harus nunggu lama kan. Sementara saya selesai (sebagai wali kota) satu tahun dua bulan lagi. Tapi saya tidak ingin menyesal," katanya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menyatakan baru akan memutuskan setelah ada pemilihan wali kota baru. Berarti saat itu ia sudah tidak menjabat wali kota.
"Kalau ada pilihan lagi, kan rakyat tidak memilih saya (lagi). Saya tidak ada tanggung jawab lagi. Kalau sekarang saya tinggalkan, rakyat kan awalnya memilih saya. Kalau (saya tinggalkan menjadi menteri) itu, saya dosa," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: