Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan Menteri Pertahanan Periode 2019-2024 Prabowo Subianto memiliki tiga pekerjaan rumah (PR) yang besar.
Menurutnya, pertama Prabowo harus segera mengambil langkah untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF) agar bisa mencapai target angka 100 persen di 2024. Sambungnya, pemenuhan target itu merupakan sebuah hal yang penting karena terkait dengan kebutuhan TNI dan pertahanan Indonesia.
"Hingga 2019, MEF sudah mencapai progress 74 persen. Pemenuhan MEF 100 persen penting karena untuk memenuhi syarat minimal angkatan bersenjata kita bisa bertempur dan agar pertahanan Indonesia mempunyai efek deterrent," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga: Kecewa Prabowo Jadi Anak Buah Jokowi, Relawan Serukan #KamiOposisi
Baca Juga: PA 212 Tagih Pulangkan Habib Rizieq, Gerindra: Kan Kalau Prabowo Menang, Ini?
Lanjutnya, ia mengatakan Prabowo harus memperhatikan industri pertahanan nasional dengan melakukan pengembangan sehingga Indonesia mampu memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista) sendiri, tanpa bergantung atau dikontrol negara lain.
Bahkan, ia menyebut bahwa pembahasan yang perlu dilakukan secara bersama antara pihaknya di Komisi I DPR dengan Prabowo sebagai Menhan ialah terkait ide pembentukan holding National Defense and Hightech Industries (NDHI).
"Bahkan ide NDHI sudah ada, tinggal dibahas bersama," ucap dia.
Kemudian yang terakhir, Prabowo perlu memberikan perhatian pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan anggota TNI, khususnya yang terkait dengan realisasi janji Jokowi ihwal peningkatan tunjungan anggota TNI sebesar 80 persen.
"Harapan kami ke depan, Menhan dapat bekerja sama dengan baik bersama DPR dalam mewujudkan semangat pertahanan nasional yang solid," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
