Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan negosiasi Saudi Aramco dengan Pertamina terkait valuasi kilang pengolahan minyak di Cilacap, Jawa Tengah jangan sampai merugikan negara.
"Mesti dicarikan solusinya, yang penting tidak (ada) suap berupa komisi atau kickback korupsi," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat.
Baca Juga: Tiga Bulan Tak Becus Jadi Menteri, Erick Thohir Siap Dicopot
Erick mengatakan, dalam sebuah negosiasi bisnis, proses tawar menawar merupakan hal lumrah, hanya dirinya mewanti-wanti jangan sampai negosiasi Saudi Amraco dan Pertamina ini dianggap transaksi yang merugikan negara.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan meneliti dan mencermati beberapa hal dalam negosiasi valuasi proyek kerja sama pengembangan kilang pengolahan minyak.
Negosiasi antara Saudi Aramco dan Pertamina merupakan salah satu dari tiga program yang menjadi prioritas Menteri BUMN Erick Thohir usai dilantik oleh Presiden Jokowi.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco, perusahaan migas asal Arab Saudi, hingga kini masih membahas valuasi proyek kerja sama pengembangan kilang pengolahan minyak di Cilacap, Jateng.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini valuasi masih terus dilakukan hingga menemukan titik terang.
Kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco di Cilacap yang digagas sejak 2014 belum berjalan karena terhambat perbedaan valuasi kedua belah pihak. Joint venture development agreement antara Pertamina dan Saudi Aramco telah diperpanjang dari Juni 2019 menjadi September 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: