"Setelah itu, PR besar selanjutnya adalah fasilitas dan infrastruktur. Jokowi juga menitipkan ke PUPR ketika pelantikan untuk membenahi infrastruktur pariwisata. Indonesia tidak bisa bergantung pada komoditas SDA seterusnya," tambahnya.
Selain koordinasi antara kementerian dengan daerah, daerah pun harus punya kesadaran sendiri, terdorong untuk mempromosikan pariwisatanya di tempatnya. Karena, menurut Hanif, saat ini para wisatawan mulai mencari alternatif hidden paradise lain.
Baca Juga: Jadi Wakil Wishnutama, Anak Bos MNC Harus Rela Lepas Sederet Jabatan Ini
Ia menekankan pula bahwa ekonomi kreatif harus menunjang pariwisata, jangan sampai ekonomi kreatif sendiri tidak ada pasar. "Sekarang kita punya banyak perusahaan startup dan operator transportasi maupun promosi, mereka harus diajak kolaborasi," paparnya.
"Arahannya harus tepat memenuhi kebutuhan pasar ekonomi kreatif. Karena produk ekraf dasarnya bukan basic needs, pemerintah, melalui Kemenparekraf, perlu membaca pasar lebih dalam. Ekspektasi saya besar di pilihan Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini karena ke depan mereka bakal jadi man of the match, orang-orang yang memang sangat cocok di bidangnya," tutup Hanif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum