Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wayang For Student BCA 'Hipnotis' Ratusan Pelajar Bandung

Wayang For Student BCA 'Hipnotis' Ratusan Pelajar Bandung Wayang for Student 2019 yang digagas bank BCA | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Sekitar 700 siswa dan guru yang berasal dari 7 sekolah di Bandung antusias mengikuti pagelaran Wayang for Student 2019 yang digagas bank BCA dengan mengusung tema “Jaya Perbangsa”.

Pagelaran tersebut sebagai komitmen dan konsistensi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian kesenian Tanah Air. 

Wayang for Student 2019 di Bandung dibuka langsung oleh Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati, dan Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan. Turut hadir dalam acara pembukaan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Imam Santoso, Dalang Apep A. S Hudaya.

Inge Setiawati mengatakan para siswa tersebut terpilih karena memiliki bakat dan minat di bidang seni tari, drama, dan musik. Mereka berlatih untuk pagelaran Wayang for Student di masing-masing sekolah. 

Baca Juga: Investor Tarik Cuan Jumbo, Saham BCA, BNI, dan Telkom Terbakar!

Adapun tujuh sekolah yang terlibat antara lain SMA Negeri 1, SMA Negeri 7, SMA BPI 2, SMK Pelita, SMP AL FALLAH, SMP Negeri 1 Lembang, dan SMP Negeri 1 Cisarua.  

"Tiap sekolah mendapatkan judul pementasan yang beragam, antara lain Rebutan Konta, Jabang Tutuka, Brajamusti Gugat, dan Gatotkaca Sabda Guru, "katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (30/10/2019).

Inge mengungkapkan, Wayang for Student diselenggarakan untuk mengenalkan wayang sedari dini kepada anak-anak di Indonesia sebagai warisan yang telah diakui UNESCO sejak 2003. Ia menilai, Wayang yang merupakan budaya asli Indonesia harus dikenal oleh kaum milenial. Pesan moral yang disampaikan melalui pementasan wayang masih relevan dengan kehidupan kita. 

"Oleh sebab itu, BCA terus berupaya melalui ragam program yang edukatif dan fun mengenalkan wayang secara mendalam kepada pelajar di beberapa wilayah Tanah Air, salah satunya di kota Bandung ini,” ungkapnya.

Inge menambahkan, Wayang for Student merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh BCA melalui program CSR Bakti BCA untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. 

“Kemajuan teknologi kini mendominasi sebagian besar anak-anak muda di Indonesia. Namun, hal ini tidak menjadikan alasan untuk kita melupakan budaya otentik Indonesia seperti wayang. Hal ini menjadi latar belakang kami untuk secara konsisten sejak 2014 menggelar acara Wayang for Student,” jelasnya.

Adapun, Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menambahkan berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, wayang telah menjadi salah satu dari delapan elemen budaya yang masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak tahun 2003.

"Wayang dapat berpotensi untuk mengembangkan budaya populer Indonesia. Melalui kegiatan edukasi yang persuasif dan interaktif, wayang dapat mendorong semangat kebhinekaan dan nasionalisme dalam jiwa generasi muda,” paparnya.

Acara kali ini diisi dengan kegiatan Workshop Merakit Wayang, Workshop Kaparigelan Dalang, dan Pameran Wayang. Selain itu, pelajar akan menampilkan pementasan fragmen yaitu pelajar SMA BPI 2 dan SMP N 1 Cisarua menampilkan fragmen “Rebutan Konta”, pelajar SMA Negeri 1 dan SMP Al Fallah menampilkan fragmen “Jabang Tutuka”, pelajar SMA Negeri 7 menampilkan fragmen “Brajamusti Gugat”, dan pelajar SMK Pelita dan SMP N 1 Lembang menampilkan fragmen “Gatotkaca Sabda Guru”.

Wayang for Student diselenggarakan untuk mendekatkan wayang ke lingkungan anak-anak muda di Indonesia yang dapat meningkatkan kecerdasan baik intuisi, emosi, perasaan, nalar, dan naluri. 

"Kami senang dapat mengikuti acara pagelaran wayang ini. Terima kasih kepada BCA yang secara terus menerus memperkenalkan wayang kepada anak muda dengan cara yang fun," tutup siswa SMP Al Fallah, Risa Amanda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: