Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuding Iriawan Gaet Kartel, Tokoh Jabar Bakal Pidanakan Vijaya Yang

Tuding Iriawan Gaet Kartel, Tokoh Jabar Bakal Pidanakan Vijaya Yang Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Para tokoh Jawa Barat mengecam pernyataan, salah satu kandidat ketua umum PSSI, Vijaya Fitriyasa yang menuding Komjen Pol Mochamad Iriawan (kandidat Ketum PSSI) bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih menjadi ketua umum PSSI.

Kekecewaan para tokoh tersebut muncul setelah Vijaya memberikan pernyataan tersebut di acara mata najwa  yang disiarkan TransTV bertajuk "PSSI Buat Apa?". Bahkan video tersebut pun menjadi viral di youtube dan media sosial pada Rabu (30/10/2019) lalum

Salah seorang tokoh Jabar, Mugi Sudjana, merasa tersinggung dengan pernyataaan Vijaya yang tanpa dasar dan menuding M. Iriawan terkait dengan kartel. 

"Kami sebagai warga jawa barat turut tersinggung, karena bapak M. iriawan ini didukung oleh masyarakat jawa barat , khususnya saya dan teman-teman, jadi saya minta pak Vijaya mempertanggung jawabkan masalah statement nya tadi malam, inikan sangat bahaya yang belum tentu betul (masih dugaan)," jelas Mugi kepada wartawan, Jumat (1/11/2019). 

Baca Juga: Boyong Klub Italia, Alasan Orang Terkaya RI Ingin Bantu PSSI

Baca Juga: Pengumuman Piala Dunia U-20 2021, Sekjen PSSI: Doakan Jadi Tuan Rumah

Menurutnya, pernyataan Vijaya yang tanpa dasar telah mengundang kemarahan masyarakat Jawa Barat. 

"Vijaya harus mempertanggung jawabkan itu. Kalau memang bersaing ya bersaing yang bener lah jangan menjelekan orang. Dia harus mempertanggung jawabkan pembicaraan nya yang tadi malam kalau tidak benar saya akan tuntut," tegasnya.

Hal senada pun diungkapkan Nyoman Adi Fery salah seorang tokoh masyarakat. Diungkapkannya, dirinya merasa tersinggung dengan pernyataan Vijaya yang menuduh M.Iriawan berkolaborasi dengan kartel dalam pemilihan ketua PSSI. 

"Dengan adanya tayangan  di Mata Najwa, kita merasa tersinggung karena seolah-olah  Pak Iwan Bule itu menghalalkan segala cara. Ini seolah olah ingin melemahkan ingin membunuh karakter dan disinikan ada konsekuensi hukumnya," tegasnya.

Dia menilai hal tersebut hanya fitnah, terlebih tanpa didukung oleh bukti.

"Disini kan dia hanya mengatakan sepihak  dan itu masuk dalam unsur pencemaran nama baik  fitnah di media masa, itu bisa melanggar undang undang IT, artinya mendistribusikan sesuatu yang diduga kemungkinan belum terjadi atau tanpa dasar," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia  menduga salah satu kandidat PSSI  ingin merusak kredibilitas Iriawan.  

"Kalau pak Iwan merasa dirugikan saya rasa tidak ada salahnya melakukan upaya hukum, karena ini sudah injuri time, treck record seorang calon itu harus betul-betul memiliki kepercayaan kepada masyarakat untuk meraih kursi ketua umum, treck record yang dijaga selama ini  kok tiba-tiba ada yang menuduh atau menduga adanya cara-cara yang menghalalkan berbagai cara untuk merusak kredibilias seorang Iwan Bule," paparnya.

Senada dengan Guru Besar Ilmu Hukum IPDN, Prof. Dr.Juanda,SH.MH menambahkan jika pernyataan yang tidak didukung oleh bukti yang  dapat dipertanggung jawabkan maka dapat berisiko dan berakibat  hukum. 

"Kalau suatu pernyataan atas dugaan atau asumsi2 belaka dan tanpa didukung  alat bukti yg akurat dan tidak bisa dipertanggung jawabkan itu sangat disayangkan, apalagi sudah tersebar ke publik sehingga yang bersangkutan dianggap merugikannya , dalam hal ini  Pak Iriawan merasa dirugikan maka dapat menempuh jalur hukum . Jadi  itu salah satu resiko yang terkait dengan  pernyataan pak Vijaya, jika tidak benar benar memiliki bukti yang kuat secara hukum," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: