Ancam Keamanan Nasional, Aplikasi Made In China Ini Makin Ditekan Negeri Paman Sam
TikTok membela diri atas tuduhan parlemen Amerika Serikat (AS) melalui surat kepada Senator Josh Hawley. Namun, pembelaan diri itu tak cukup meyakinkan bagi anggota dewan yang memimpin persidangan mengenai keamanan data pribadi wpenduduk AS.
Dalam suratnya, TikTok mengklaim telah menyewa perusahaan audit AS untuk menganalisis praktik keamanan datanya.
“TikTok mengklaim mereka tidak menyimpan data pengguna Amerika di Cina. Itu bagus, tetapi hanya perlu lobi dari pejabat parpol China terhadap induk perusahaannya untuk membuat data pribadi pengguna AS ditransfer ke tangan pemerintah Cina," tuding Senator Partai Republik, Hawley dalam sidang subkomite Senat Komite Kehakiman, dikutip dari Reuters, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga: TikTok Ramai Peminat, Kekayaan Zhang Yiming Ikut Melonjak. . . Bos Facebook Makin Panas?
Pekan lalu, Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional TikTok. Dalam surat yang ditandatangani oleh General Manager TikTok AS, Vanessa Pappas, perusahaan menyatakan, semua data pengguna AS disimpan di Amerika Serikat, dengan cadangan di Singapura.
Ia juga mengatakan, "kami berencana membentuk komite ahli luar untuk memberi saran tentang moderasi konten dan transparansi. Kami juga tidak akan menerima iklan politik."
Di sisi lain, Hawley menuntut agar para eksekutif TikTok bersaksi di depan komite di bawah sumpah, serta menyebut perusahaan itu ancaman bagi keamanan nasional. Sayangnya, eksekutif TikTok tidak hadir pada persidangan hari Selasa (5/11/2019).
TikTok telah tumbuh pesat di kalangan remaja AS, bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing karena perdagangan dan perang teknologi. Sekitar 60% dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan TikTok di Amerika Serikat berusia antara 16 dan 24, kata perusahaan itu tahun ini.
Dalam suratnya, TikTok mengatakan investornya adalah investor institusi besar dan tidak tersedia di China. Tinjauan keamanan nasional difokuskan pada pemilik TikTok, ByteDance Technology Co. yang mengakuisisi aplikasi media sosial A.S. Musical A.ly di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: