Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan dan Menteri PUPR Bahas Karet dan Irigasi

Mentan dan Menteri PUPR Bahas Karet dan Irigasi Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bertemu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Jakarta dalam rangka membahas infrastruktur pertanian.

Dalam pertemuan itu, Syahrul dan Basuki juga membicarakan kolaborasi yang dapat ditempuh dua Kementerian tersebut dalam menyelamatkan komoditas karet. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara mendorong permintaan pasca-anjloknya harga karet di pasar dunia.

Baca Juga: Bersama Moeldoko, Mentan Syahrul Panen Padi M70D

Komoditas karet merupakan komoditas global yang harganya ditentukan pasar internasional yang saat ini kondisinya sedang mengalami penurunan. Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton dan 0,6 juta ton di antaranya dimanfaatkan industri dalam negeri. Sementara, 2,4 juta ton lainnya diekspor ke mancanegara.

"Indonesia merupakan penghasil karet kedua terbesar di dunia. Oleh karena itu, pemanfaatan karet digunakan dalam pencampuran aspal untuk membuat jalan karet, dan lain-lain. Ternyata, ini bukan hal baru. Sebelumnya sudah terjawab oleh Menteri PUPR," kata Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/11/2019). 

Menanggapi hal tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pihaknya siap memberi dukungan penuh dan siap memberikan hasil yang lebih maksimal dibanding tahun lalu terkait penyerapan karet di tingkat petani.

"Kita akan membantu petani karet lebih besar lagi. Kita akan upayakan program itu. Kita bikin programnya. Tahun lalu sekitar 30rb ton kita serap dari petani pada saat harga rendah. Tahun ini kita lebihkan lagi sesuai dengan kebutuhhan kemampuan," terang Basuki.

Tidak hanya berbicara masalah karet, Basuki dan SYL juga membicarakan pengembangan irigasi pertanian di lumbung-lumbung pangan Indonesia.

"Kami di sini untuk match program. Jadi, ke depan ini kami buat irigasi. Rehabilitasi irigasi 5 tahun ke depan sekitar 2 juta 2 per 5000 hektare. Untuk pembangunan irigasi baru adanya 500rb hektare, 5 tahun yang lalu itu juga kita ada pembangunan irigasi 1 juta. Nanti kami akan lihat lumbung-lumbung padi yang mana atau lumbung pertanian, setidaknya ada 15 Ppovinsi yang sesuai," tutup Basuki.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: