Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Seseorang Kecanduan Main Gim dan Macam Penanganannya

Alasan Seseorang Kecanduan Main Gim dan Macam Penanganannya Kredit Foto: Unsplash/Hardik Sharma

Andrew Ryan Samuel, mantan penggila gim yang kini menjadi penulis, mengakui bahwa dirinya dahulu bermain game 12 jam dalam sehari. Andrew makin jarang berinteraksi sosial di dunia nyata. Berat badannya juga menurun dari angka 93 menuju 85 kilogram. Belum lagi nilainya di sekolah yang menurun karena bermain gim hingga larut malam. Padahal, Andrew akan mengikuti ujian kala itu.

Hal itu mengganggu kehidupan saya,” akunya. Saat menjadi penggila gim, dia berusia 14 tahun. Andrew bahkan pernah bergabung dalam komunitas gim dan kemampuannya diakui anggota lain dalam menyusun taktik permainan mengalahkan lawan.

Lantas, mengapa penulis buku The Trigger to Everything ini bisa lepas dari pengaruh gim? Pemicunya, kata dia, adalah keinginan untuk pindah dari zona nyaman. Sebab, dulu Andrew punya teman yang suka merokok dan bisa berhenti.

"Dia saja bisa, kok saya yang sudah kecanduan gim ini enggak?" tukasnya dalam seminar bertajuk "Bagaimana Mengatasi Efek Negatif Kecanduan Game" di Jakarta belum lama ini.

Baca Juga: Waduh, Unduh Gim Ternyata Bikin Defisit Neraca Pembayaran Melebar

Menurut lelaki kelahiran 2002 ini, anak seolah ditarik oleh dua kubu berbeda. Memang betul, anak bisa saja menangis karena tidak ada jaringan internet untuk bermain. Namun, faktor utamanya adalah lingkungan si anak.

"Orang tua serasa sedang tarik tambang dengan pengembang gim. Di tengah ada anak, di kiri orang tuanya, dan di kanan ada pengembang gim dari dunia maya,” terangnya. 

Anak dari pasangan orang tua yang tidak akur, lanjut dia, lebih gampang kecanduan gim. Oleh karena itu, lanjut dia, orang tua harus lebih bijak menangani penggunaan ponsel bagi anak.

"Sebab, anak merasa kesepian dan beralih ke dunia maya. Di sana, mereka mendapat perhatian dan apresiasi lebih karena berkomunikasi dengan pemain lain," paparnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: