Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerusuhan Memanas, Bom Mobil Meledak di Kabul

Kerusuhan Memanas, Bom Mobil Meledak di Kabul Kredit Foto: Badminton Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bom mobil meledak pada Rabu (13/11/2019) di Kabul, Afghanistan menewaskan tujuh orang termasuk anak-anak.

Pejabat keamanan Afghanistan melansir Reuters, mengatakan pelaku menargetkan kendaraan milik perusahaan asing.

 

Serangan terjadi pada jam sibuk. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca juga: Masjid di Afghanistan Dibom saat Salat Jumat, 62 Orang Tewas

Sehari sebelumnya, pemerintah Afghanistan melakukan pertukaran tahanan dengan gerilyawan Taliban dengan harapan ada pembicaraan damai.

Nasrat Rahimi, juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan, mengatakan seorang pembom bunuh diri mengendarai van menargetkan kendaraan lapis baja milik GardaWorld, sebuah perusahaan keamanan Kanada. Empat staf terluka dalam serangan itu.

"Tujuh warga sipil Afghanistan tewas dalam ledakan itu dan 10 orang, termasuk empat warga negara asing, terluka," kata Rahimi.

Dia tidak mengungkapkan kewarganegaraan dari empat orang yang terluka, tetapi seorang pejabat senior keamanan Afghanistan mengatakan mereka adalah warga negara India atau Nepal dan polisi Kabul masih berusaha mengidentifikasi korban luka.

GardaWorld dan para pejabat di kementerian luar negeri India dan Nepal tidak menanggapi permintaan komentar. 

Pertukaran tahanan 

 

Dua komandan Taliban dan seorang pemimpin kelompok militan Haqqani dibebaskan dengan imbalan pertukaran dua profesor, seorang Amerika dan seorang Australia.

 

Taliban sejauh ini menolak untuk terlibat dengan pemerintah Afghanistan yang didukung asing, yang oleh kelompok pemberontak disebut sebagai rezim "boneka".

Salah satu dari orang-orang yang dibebaskan, Anas Haqqani, adalah adik laki-laki Sirajuddin Haqqani, orang nomor dua dalam hierarki Taliban Afghanistan dan pemimpin jaringan Haqqani, yang dianggap sebagai faksi paling mematikan dari Taliban dan yang telah melaksanakan beberapa tugas serangan paling berani di Kabul.

 

Hampir 4.000 warga sipil tewas atau terluka pada paruh pertama tahun ini di Afghanistan, termasuk peningkatan tajam dalam jumlah korban yang disebabkan oleh pasukan pemerintah dan asing, menurut PBB.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: