Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penembakan Siswa Menengah di California Memakan Korban

Penembakan Siswa Menengah di California Memakan Korban Kredit Foto: Ilustrasi Foto/Shutter Stock
Warta Ekonomi, Santa Clarita -

Seorang wanita dilaporkan tewas dalam peristiwa penembakan di sebuah sekolah menengah California. Selain itu, dua pria berada dalam kondisi kritis dan satu korban lainnya dalam kondisi baik. Begitu pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Henry Mayo Newhall di Twitter.

Sementara korban penembakan lainnya di Rumah Sakit Holy Cross Providence, dua pasian wanita dalam kondisi baik dan tengah berbincang saat mereka tiba, kata seroang perwakilan rumah sakit seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2019). Aksi penembakan itu dilakukan oleh seorang pria Asia dan seorang siswa di Saugus High School di Santa Clarita, sekitar 50 mil sebelah utara Los Angeles.

"Tersangka ditahan dan dirawat di rumah sakit setempat," kata Sheriff County Los Angeles Alex Villanueva di Twitter.

Baca Juga: Bahaya, Pelajar Sekolah Menengah California Umbar Senjata di Sekolah

Sebuah senjata ditemukan di tempat kejadian, kata seorang petugas polisi kepada stasiun televisi NBC.

"Kami percaya pada saat ini bahwa hanya ada satu tersangka tetapi kami secara aktif menyelidiki dan mengikuti semua petunjuk," kata Kantor Sheriff County Los Angeles cabang Santa Clarita Valley di Twitter. Sekitar 2.300 siswa bersekolah, yang terdiri dari lebih dari selusin bangunan.

"Departemen Kesehatan Mental Los Angeles mengirim staf ke Saugus High School untuk menyediakan dokter kesehatan mental bagi siswa," kata Kathryn Barger, penyelia departemen tersebut, di Twitter.

Adegan di Saugus High School mengingatkan akan peristiwa penembakan massal lainnya di sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat. Salah satunya adalah pembantaian di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida. Saat kejadian, seorang mantan siswa dengan senapan serbu menewaskan 17 orang pada 14 Februari 2018.

Pembantaian Hari Valentine di Stoneman memicu gerakan yang dipimpin oleh siswa secara nasional, menyerukan sekolah dan keselamatan senjata. Pada bulan Agustus, para korban yang selamat dari penembakan itu merilis sebuah rencana pengendalian senjata yang akan melarang senapan serbu dan mengambil langkah-langkah lain dengan tujuan mengurangi separuh kematian dan cedera akibat senjata api di AS dalam satu dekade. Tahun ini menandai peringatan 20 tahun penembakan di Columbine High School di Colorado, tempat dua remaja mengamuk dengan fatal menembak 12 siswa dan seorang guru serta melukai lebih dari 20 lainnya sebelum bunuh diri.

"Kehabisan kata-kata tentang penembakan di California Selatan," tweeted Cameron Kasky, yang selamat dari penembakan Parkland, yang merupakan salah satu siswa yang mengorganisir aksi unjuk rasa dan melobi upaya di Ibu Kota Florida, Tallahassee dan Washington setelah penembakan.

"Mengirim cinta dan kekuatan ke seluruh komunitas," Kasky menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: