Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Bicara Ancaman Nontradisional dan Tradisional

Prabowo Bicara Ancaman Nontradisional dan Tradisional Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA FOTO//ama. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bicara soal stabilitas keamanan saat menghadiri pertemuan tahunan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Plus Ke 6 Tahun 2019, di Bangkok, Thailand, Senin (18/11).

ADMM Plus sendiri merupakan forum pertemuan Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN ditambah Menteri Pertahanan dari delapan negara mitra wicara, yakni Amerika Serikat, Australia, China, India, Jepang, Korea, Selandia Baru dan Rusia.

Ancaman non-tradisional dan tradisional, menurut dia, masih menjadi hal yang mengkhawatirkan khususnya terkait dengan terorisme, pencurian sumber daya alam, penyelundupan senjata, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, wabah penyakit, perang siber, dan intelijen.

"Perkembangan keamanan di kawasan juga diwarnai pasang-surut kekuatan-kekuatan besar, isu Laut China Selatan (LCS) dan Semenanjung Korea yang berimbas pada stabilitas keamanan di kawasan," katanya, Senin (18/11/2019).

Baca Juga: Edhy Prabowo Jelek-Jelekan Kinerja Susi Saat Jadi Menteri

Baca Juga: Cara Prabowo Tangkal Terorisme, Kirim Taruna Akmil ke Negeri Paman Sam?

Lanjutnya, terkait isu LCS, Indonesia mengapresiasi perkembangan positif, khususnya kesepakatan untuk finalisasi Code of Conduct (CoC).

Termasuk permasalahan Korea Utara yang menunjukkan membaiknya komunikasi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta penanganan Rakhine State di Myanmar.

Diketahui, ada veberapa kerja sama di tujuh area kerja sama ADMM Plus yang telah dilaksanakan telah memberikan manfaat yang sangat besar khususnya dalam meningkatkan interoperabilitas, berbagi kemampuan militer melalui latihan bersama.

"Kerja sama yang kokoh ini menjadi modal bersama dalam menghadapi segala bentuk ancaman di kawasan," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: