Jos! Kinerja Dagang Hari Pertama Alibaba di Hong Kong Puaskan Bursa Lokal!
Saham Alibaba Group Holding naik pada awal perdagangan pada debut pasar Hong Kong, penawaran saham yang digadang-gadang sebagai yang terbesar pada tahun ini.
Saham berpindah di HKD 188,10 (sekitar Rp338 ribu) pada tengah hari waktu setempat, meningkat 6,9% dari harga penawaran di HKD 176 (sekitar Rp316 ribu). Sebelumnya, saham Alibaba memuncak di angka HKD 189,50 (sekitar Rp340 ribu). Kenaikan itu mengikuti reli 2% di saham yang terdaftar di New York, menjadi US$190,45 (sekitar Rp2,68 juta), Senin (25/11/2019).
"IPO Alibaba ini adalah tonggak sejarah. Lebih baik terlambat daripada tidak. Perlu menunggu selama 5 tahun, tetapi akhirnya perusahaan (Alibaba) terdaftar di sini," kata Kepala Eksekutif HKEX, Charles Li Xiaojia sebelum perdagangan, dikutip dari KrAsia (26/11/2019).
Baca Juga: Ragam Tradisi Kerja di Alibaba China, dari Diberi Cincin Emas Hingga . . . .
Jika berkelanjutan, kenaikan itu akan masuk ke daftar kinerja debut saham terbaik yang melibatkan IPO terbesar sejak 2005, setelah AIA Group (17,1%), Bank of China (15,3%), Industrial and Commercial Bank of China (14,7%), dan China Unicorn (8,9%).
IPO Alibaba hadir sebagai kesempatan bangkit bagi Hong Kong karena adanya krisis politik dan ekonomi dalam kondisi resesi. Bursa lokal telah memulihkan sejumlah kerugian sejak kekalahan terburuk dalam empat tahun terakhir.
Alibaba, yang mengoperasikan platform perdagangan online Taobao dan Tmall, malakukan listing utamanya di New York pada September 2014 ketika pembatasan HKEX menggagalkan rencana perusahaan. Penawaran US$25 miliar itu masih merupakan IPO terbesar secara global.
Dalam listing sekunder di Hong Kong, Alibaba mengumpulkan HKD 101,2 miliar (sekitar Rp182,1 triliun) dengan menjual 575 juta saham baru kepada investor. Kesepakatan ini melampaui penawaran Uber Technologies senilai US$8,1 miliar pada Mei, dan menjadi yang terbesar di Hong Kong setelah kelompok asuransi AIA HKD 159 miliar pada 2010.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna