Terutama terkait rencana pendirian hotel yang diisukan berbintang lima dan akan dinamakan sebagai Wisma TIM oleh pengelolanya.
"Teman-teman seniman ingin diadakan moratorium, mereka ingin ada duduk bersama karena nanti yang akan menggunakan mereka, mereka sebagai pengguna harus diajak bicara," kata Gembong.
Para seniman TIM yang berdiskusi dengan Fraksi PDI Perjuangan mengatakan pembangunan hotel yang direncanakan Jakpro merupakan kesalahan besar karena mengubah inti TIM sebagai pusat budaya menjadi kegiatan komersial.
Revitalisasi TIM sudah dikerjakan sejak awal 2019 dan seluruh proyek pengerjaan akan memakan biaya 1,8 triliun. Saat ini pengerjaan revitalisasi TIM yang dilakukan oleh Jakpro memasuki tahap 1, yaitu pembangunan Wisma TIM, parkiran dengan basement dan Masjid Amir Hamzah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: