Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Kemandirian Ekonomi, Ridwan Kamil Terjunkan Ratusan Patriot Desa

Genjot Kemandirian Ekonomi, Ridwan Kamil Terjunkan Ratusan Patriot Desa Ridwan Kamil. | Kredit Foto: Foto/okezone
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat akan mengirim 110 penyuluh untuk membina masyarakat desa terutama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Tim penggerak yang disebut Patriot Desa ini akan menggali potensi serta mengoptimalkan pemberdayaan warga.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, program ini diluncurkan untuk menyejahterakan masyarakat desa. Terlebih, saat ini pihaknya pun menyiapkan program satu kampung satu produk sehingga kehadiran para patriot desa ini akan membantu pemenuhan target tersebut.

"Mereka punya skill. Teknis, pintar, paham digital, punya semangat berjuang, punya skill memberdayakan masyarakat," katanya di Bandung, Kamis (28/11).

Baca Juga: Ridwan Kamil Bilang Kebocoran Minyak di Karawang Sudah Beres

Emil menjelaskan para patriot desa yang merupakan milenial ini akan ditempatkan di desa-desa terpencil dan terbelakang. "Mereka akan ditempatkan di desa-desa terbelakang, dari yang terlihat tidak mungkin, harus jadi mungkin," imbuhnya.

Hasil kinerja patriot desa, akan disampaikan kepada Pemdaprov Jabar untuk dicarikan solusinya. Bahkan, kata Emil, pihaknya juga akan membantu pengadaan instrumen lainnya seperti traktor.

"Kami akan mendukung jika memerlukan gagasan-gagasan maupun instrumen lainnya," ujarnya.

Emil berharap melalui program Patriot Desa ini, anak muda di Jawa Barat benar-benar memiliki patriotisme yang baik. "Inilah contoh anak milenial, harus patriot. Yang lain masih aman di kota, mereka mau tinggalkan kota menuju desa," ungkapnya.

Adapun, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, 110 patriot desa ini telah dilatih selama 45 hari. Mereka diberi pembekalan terkait ekonomi hingga empati. 

"Mereka akan ditempatkan selama setahun di desa yang dipilih yaitu sebulan di Desember 2019 dan 12 bulan di tahun 2020," ujarnya.

Tugas lainnya adalah melakukan pemetaan terhadap kondisi pedesaan. "Orang desa kebiasaannya gimana. Lalu pemetaan sektoral, komoditi apa yang bagus di desa itu agar bisa beri nilai tambah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: