Mandiri Syariah Dinobatkan Jadi Bank Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik
PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) memperoleh penghargaan sebagai Bank Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik dari Bank Indonesia.
Penghargaan diterima oleh Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari dari Bank Indonesia dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Jakarta, Jumat (28/11/2019).
Toni EB Subari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bank Indonesia atas apresiasi terhadap kinerja Mandiri Syariah khususnya dalam mendukung pengendalian moneter di Indonesia.
"Alhamdullilah, kami sangat bersyukur dan bangga menerima penghargaan yang ketiga kalinya dari Bank Indonesia," kata Toni.
Baca Juga: Mandiri Syariah Rilis Fitur Baru Permudah Transaksi Nasabah
Mandiri Syariah aktif bertransaksi di pasar uang syariah untuk mendukung pendalaman pasar uang syariah dan stabilitas moneter baik melalui penempatan di instrumen pasar uang syariah (PUAS) maupun instrumen moneter Bank Indonesia.
"Kami aktif melakukan penempatan sukuk BI (SukBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah maupun Reverse Repo Bank Indonesia," jelas Toni.
Hingga Oktober 2019, outstanding penempatan Mandiri Syariah pada instrumen Bank Indonesia mencapai Rp6,49 triliun.
Selain itu, Mandiri Syariah juga aktif bersama BI dan pelaku pasar uang syariah lainnya dalam mengembangkan produk pendalaman pasar keuangan syariah. Antara lain hedging syariah, repo syariah, NCD syariah ataupun produk-produk lainnya yang akan segera dirilis oleh Bank Indonesia.
Baca Juga: Mandiri Syariah Kembali Jual ST 006, Penawaran Sampai 21 November
Per Oktober 2019 Mandiri Syariah telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp92,29 triliun, tumbuh 11,42 % dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp82,83 triliun. Dengan nilai DPK tersebut, aset Mandiri Syariah mencapai Rp104,58 triliun per Oktober 2019.
"Kami berharap transaksi penempatan instrument di Bank Indonesia ini menjadi kontribusi Mandiri Syariah dalam mendukung program pemerintah khususnya meningkatkan ekosistem keuangan syariah di Indonesia," tutup Toni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: