Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Tahun Baru! Ini Dia Prediksi Palo Alto Networks di 2020

Menuju Tahun Baru! Ini Dia Prediksi Palo Alto Networks di 2020 Kredit Foto: Palo Alto Networks

Batas privasi data makin mengabur

Palo Alto Networks memprediksikan meningkatnya kuantitas proses-proses legislasi terkait privasi data di sepanjang tahun 2020 nanti. Seperti Indonesia dan India, kedua negara tersebut telah menggodok aturan mengenai perlindungan privasi data sejak beberapa tahun terakhir. Sejumlah aturan yang diajukan di sejumlah negara di kawasan juga memperlihatkan adanya keharusan untuk menempatkan data di dalam negeri; aturan ini sepertinya didorong oleh kekhawatiran akan privasi dan keamanan data.

Di Indonesia sendiri, sudah ada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2019 yang mengatur tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Di tahun 2020, akan makin banyak lagi lembaga pemerintah negara-negara di APAC yang menerbitkan aturan-aturan serupa yang mengatur atau membatasi lalu lintas data secara lintas batas, umumnya informasi di sektor publik. Merespons akan hal ini, sepertinya perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membangun lebih banyak data center di dalam negeri guna menghadirkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dalam negeri.

Baca Juga: Ancaman Serangan Siber Makin Gencar, Ini yang Harus Dilakukan

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan membangun data di dalam negeri tidak lantas akan membuat data aman dengan sendirinya. Pengguna individu dan korporasi saat ini makin terkoneksi dan hal ini menjadikan mereka rentan terhadap insiden-insiden keamanan global. Dalam beraksi, penjahat siber tak peduli dengan batas negara.

Hal ini memandang perlunya tanggung jawab bagi entitas bisnis untuk mengadopsi strategi keamanan siber yang komprehensif yang mendukung keamanan operasi dan informasi di lintas jaringan, endpoint, maupun cloud. Agar dapat membangun sistem pengelolaan keamanan secara efektif, perusahaan perlu melakukan evaluasi secara reguler mengenai nilai dari setiap informasi yang mereka peroleh dan perlunya menerapkan kontrol yang ketat terhadap setiap akses.

Masa depan cloud telah tiba: Jangan lepas pijakan

Pemanfaatan containers (contohnya, virtualisasi sistem operasi) dalam bisnis dapat mendatangkan bahaya jika tidak dikonfigurasikan dengan tepat. Penerapan kebijakan dan firewalls yang tepat di jaringan dapat mencegah tereksposnya sumber-sumber daya perusahaan ke luar. Selain itu, peranti keamanan cloud mampu memberikan peringatan dini akan adanya risiko keamanan di infrastruktur cloud mereka.

Pengadopsian keamanan cloud juga bukan tanpa tantangan sama sekali. Riset yang dilakukan oleh Ovum bersama dengan Palo Alto Networks mengenai Asia-Pacific Cloud Security Study mengemukakan bahwa 80% perusahaan besar melihat keamanan dan privasi data dianggap sebagai salah satu kendala terbesar dalam pengadopsian cloud di lingkungan perusahaan.

Selain itu ditemukan bahwa 70% perusahaan besar di APAC ragu dengan keamanan cloud dan meyakini bahwa hanya menyandarkan keamanan cloud dari penyedia layanan cloud saja itu tidaklah cukup. Perusahaan-perusahaan besar di APAC punya banyak peranti keamanan, alhasil malah menjadikan postur keamanan makin terfragmentasi sehingga menambah kompleksitas dalam mengelola keamanan di cloud. Ini terutama bagi perusahaan yang mengoperasikan lingkungan multi cloud.

Temuan lainnya adalah munculnya kebutuhan untuk otomatisasi akibat perusahaan tak punya cukup waktu dan SDM yang didedikasikan secara khusus untuk melakukan audit dan training keamanan di cloud.

Palo Alto Networks juga melihat bahwa di tahun 2020 nanti akan makin banyak perusahaan yang beralih ke pendekatan DevSecOps, dengan mengintegrasikan proses-proses dan peranti keamanan ke dalam lifecycle pengembangan produk-produk baru. Ke depan, hal ini tentu akan mendukung perusahaan dalam mengintegrasikan cloud dan containers dengan baik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: