Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Dorong Pemanfaatan Abu Sekam Padi untuk Halau Serangan Burung

Kementan Dorong Pemanfaatan Abu Sekam Padi untuk Halau Serangan Burung Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembangan teknologi spesifik lokasi yang ramah lingkungan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian, untuk mendukung pertanian organik pada semua komoditi tanaman pangan.

 

Salah satunya, menggunakan abu sekam sebagai penutup benih yang telah ditabur di lahan sehingga dapat terhindar dari serangan burung pemakan benih. 

 

Hal ini bisa dijumpai pada Gapoktan Tani Mukti yang berada di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang

 

Diceritakan Dede Ketua Poktan Tani Mukti, kelompoknya melakukan penanaman padi di lahan sawah seluas 40 ha dengan cara tanam benih langsung (Tabela). 

 

Baca Juga: Mentan SYL Ajak Masyarakat Cintai Pangan Lokal

 

"Sistem Tabela ini cara tanamnya tidak lewat persemaian maupun pemindahan bibit, jadi benih langsung ditabur saja pada lahan sawah," ungkap Dede.

 

Sistem tabela memang dilakukan pada lahan sawah yang kering, yang tidak mendapat pasokan air yang cukup untuk melalukan persemaian benih seperti biasa. 

 

Namun, lanjut Dede permasalahan yang muncul di lapangan setelah dilakukan tanam adalah adanya serangan burung yang memakan benih yang telah disebar. 

 

"Akhirnya kami lakukan pengendalian dengan sederhana dan ramah lingkungan yaitu dengan menaburkan abu sekam padi di atas benih yang telah disebar," jelasnya.

 

Baca Juga: Optimalkan Lahan, Mentan Syahrul Sarankan Program Intercropping

 

Walaupun sederhana cara ini menurut Dede terbukti ampuh menghalau serangan burung tersebut, sehingga benih aman dari serangan burung.

 

“Kalo tidak ditabur abu seperti ini, benih kami habis dimakan burung” kata Dede Ketua Gapoktan Tani Mukti.

 

Burung merupakan salah satu hama yang menyerang pertanaman padi, terutama pada saat pengisian dan pematangan bulir. Namun pada sistem tabela burung, juga dapat menyerang dengan memakan habis benih yang baru disebar di lahan. Sehingga sangat merugikan petani karena harus mengganti ulang benih yang disebar.

 

Saat dihubungi terpisah Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Edy Purnawan mengatakan pihaknya akan terus mendukung petani mengembangkan teknologi pengendalian spesifik lokasi yang ramah lingkungan. 

 

"Seperti pemanfaatan abu sekam untuk menghalau serangan burung di Kalijati ini, teknologi sederhana ini mungkin belum banyak yang tahu tapi terbukti ampuh mengendalikan serangan burung” ungkapnya 

 

 

"Kami akan dukung terus teknik pengendalian yang ramagh lingkungan seperti ini. Hal ini selaras dengan keinginan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk selalu mendukung adanya inovasi-inovasi teknologi untuk memajukan dunia pertanian," pungkas Edy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: