Mengatasi Ketergantungan Teknologi di Ruang Kerja, Bos-Karyawan Wajib Baca!
Selain itu, penyalahgunaan teknologi dapat melakukan lebih dari kompromi produktivitas, hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental kita. Budaya 'selalu on' mengaburkan perbedaan antara pekerjaan dan kehidupan.
Menurut laporan Deloitte, lebih dari sepertiga konsumen di seluruh dunia mengatakan mereka memeriksa ponsel mereka dalam waktu lima menit setelah bangun di pagi hari.
Kita tidak memberi waktu istirahat digital untuk diri kita. Menurut Deloitte Insights, hal ini dapat mengarah pada stres dan kecemasan, depresi, kurang tidur, dan terputusnya hubungan fisik.
Jadi, sementara teknologi di tempat kerja memberikan berbagai manfaat, teknologi juga bisa menjadi sebuah permasalahan. Bagaimanapun juga, perusahaan mana yang menginginkan karyawan yang sibuk, tidak efektif, dan stres?
Untungnya, ada cara untuk mencapai pendekatan teknologi yang lebih seimbang. Berikut beberapa langkahnya:
Jadikan kebiasaan
Memiliki budaya perusahaan yang tepat dalam hal teknologi sangat membantu memoderasi penggunaan. Kebijakan teknologi yang sehat, dengan pedoman komunikasi yang jelas, sangatlah penting. Pastikan, misalnya, anggota tim mengetahui kapan pekerja jarak jauh sedang online dan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi mereka.
Ciptakan kesadaran melalui pembicaraan dan workshop tentang bagaimana penggunaan perangkat teknologi yang berlebihan dapat memberikan efek yang merugikan.
Menetapkan batasan
Bantu karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka, terutama ketika menyangkut jam kerja. Pastikan ada titik akhir yang jelas untuk hari mereka dan bahwa kita tidak melampaui itu.
Hanya karena dimungkinkan menghubungi kolega ketika mereka tidak ada di kantor, bukan berarti mereka melakukannya. Demikian juga, sebagai karyawan, jika kita bekerja dari jarak jauh, atur jam kerja dan patuhi itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: