Nama Wiranto yang kini duduk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden tampaknya tidak mengejutkan oleh sejumlah pihak. Mantan Menteri Koordinator Bidang Polhukam itu ditunjuk menjadi 'pembisik' Presiden Jokowi yang tugasnya memberikan nasihat dan pertimbangan kepada kepala negara.
Terpilihnya Wiranto hanya sedikit membuat kejutan lantaran jenderal bintang empat Angkatan Darat belum lama ini menjadi korban penusukan jelang pergantian kabinet jilid I oleh pelaku yang disebut polisi masih terafiliasi kelompok teroris.
Baca Juga: Kini Ketua Wantimpres, Segini Harta Kekayaan Wiranto
Sebelum dilantik, Wiranto diketahui kembali ke kantor lamanya, Kemenkopolhukam, sebelum berangkat ke Istana Negara untuk dilantik.
"Berkat doa restu Anda, saya kembali pulih sehat. Siap bertugas, siap kerja," kata Wiranto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Wiranto, dalam catatan warganet, merupakan pejabat di sektor keamanan yang dianggap 'abadi'. Pada satu waktu, di tahun ini, salah satu akun media sosial, membagikan foto Wiranto saat menjadi Panglima ABRI sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan, di tahun 1998. Kala itu, Wiranto menyampaikan keterangan pers mengenai demonstrasi mahasiswa besar-besaran menuntut Presiden Soeharto mundur.
Foto serupa di tahun 2019 kemudian disandingkan, saat Wiranto berbicara dengan tema yang sama: yakni demonstrasi mahasiswa dengan tuntutan menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang. Bahkan, demonstrasi yang berlangsung berhari-hari di depan gedung parlemen Senayan terdapat spanduk bertulis 'Tidak Ada Yang Abadi Kecuali Wiranto'.
Jokowi menyampaikan alasan dirinya menunjuk Wiranto sebagai Wantimpres adalah karena rekam jejak. Bersama delapan tokoh lainnya, ia didapuk menjadi ketua lembaga pemerintah nonstruktural yang baru dibentuk di era Susilo Bambang Yudhoyono itu.
"Masalah pengalaman, track record. Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya panjang di pemerintahan. Menangani banyak masalah. Ini kan memberikan pertimbangan dan nasihat kepada presiden," kata Jokowi seusai pelantikan Wantimpres di Istana Negara, Jakarta..
Selain berkarir di militer dan sejumlah jabatan di pemerintahan, pria kelahiran 4 April 1947 ini merupakan politisi Partai Hanura. Di partai tersebut, Wiranto menjabat Ketua Dewan Pembina. Di Hanura, Wiranto juga pernah bekerja sama dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo yang kemudian mendirikan Partai Perindo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: