Mendag juga mengungkapkan, dari total 62 juta UMKM di Indonesia, baru sekitar 14 persen yang melakukan ekspor. Untuk itu, Kemendag telah menugaskan dua BUMN, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Sarinah (Persero) sebagai fasilitator yang akan mengumpulkan semua produk UMKM siap diekspor dalam sistem PLB e-Commerce Distribution Centre.
Di samping itu, Kemendag telah memfasilitasi ekspor dan impor melalui kemudahan pengurusan dokumen dengan layanan berbasis elektronik, juga mempermudah UMKM berorientasi ekspor dari sisi pembiayaan dan pembayaran ekspornya dengan melibatkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Baca Juga: Alhamdulillah. . . Ekspor Elektronik RI ke AS Tembus US$1 Miliar, Cuy!
"Diharapkan kolaborasi dan kerja sama pemerintah dan pengelola PLB e-commerce ini dapat meningkatkan kinerja ekspor UMKM nasional," pungkas Mendag.
Menkop-UKM Teten Masduki, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengemukakan, target kontribusi ekspor UMKM di 2024 akan mencapai lebih dari 30 persen. Saat ini, kontribusi ekspor usaha mikro dan UMKM sebesar 14,17 persen dan 60,34 persen dari total PDB nasional.
"PLB e-commerce merupakan salah satu upaya penguatan eksistensi produk lokal di pasar internasional, menumbuhkan eksportir skala kecil baru, sekaligus untuk memperkuat produksi dalam negeri dengan mengakomodasi bahan baku impor," imbuh Teten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti