Israel: Kami Sedang Bersiap untuk Konfrontasi Terbatas dengan Iran
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Jenderal Aviv Kochavi, mengatakan bahwa negaranya sedang mempersiapkan konfrontasi terbatas dengan Iran. Persiapan dilakukan ketika Teheran melanjutkan kebijakan menempatkan militer dan pasukan proksinya di Suriah dan Irak.
"Ada kemungkinan bahwa kita akan menghadapi konfrontasi terbatas dengan Iran dan kami sedang bersiap untuk itu," kata Jenderal Kochavi dalam sebuah konferensi di Israel hari Rabu.
Baca Juga: Produsen Pesawat Jet Tempur AS Desak Israel Beli 100 Jet Tempur Siluman F-35
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka tidak akan mentoleransi kehadiran Iran di kawasan itu, yang dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan negara Yahudi tersebut.
Kochavi menegaskan bahwa tingkat ancaman dari Iran dan proksinya telah meningkat, yang membawa bahaya serangan teror atau pun serangan roket.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ada peringatan ancaman yang harus dihadapi militer Israel.
Kochavi lebih lanjut menambahkan bahwa tujuan Israel adalah untuk mencegah musuh potensial. "Tujuan utama adalah untuk menanamkan dalam diri musuh perasaan putus asa dan keraguan dalam kemampuan mereka untuk mencapai tujuan agresif mereka," katanya.
Komandan Israel itu menyatakan keprihatinan atas situasi di Irak, di mana dia mengatakan pasukan Qods Iran sedang bersiap untuk menimbulkan ancaman dengan transfer rudal.
Dia meremehkan negara-negara Teluk Arab yang dia anggap tidak mampu merespons Iran. "Israel dapat menangani ancaman. Kami akan terus bertindak dan bertanggung jawab, meskipun tanpa banyak bantuan dari negara lain," imbuh dia, seperti dikutip dari Radio Farda, Kamis (26/12/2019).
Kochavi memperingatkan bahwa dalam perang berikutnya, Israel akan menghadapi tembakan keras dan harus siap untuk memiliki korban. "Tidak akan ada perang tanpa korban, dan saya tidak bisa menjamin perang singkat," katanya.
"Kita akan membutuhkan ketahanan nasional," paparnya. Menurutnya, satu-satunya pilihan adalah mempersiapkan militer untuk kemungkinan seperti itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: