Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Was-Was 'Hadiah Natal', AS Kirim 5 Pesawat untuk Intai Korut

Was-Was 'Hadiah Natal', AS Kirim 5 Pesawat untuk Intai Korut Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un duduk bersama sebelum pertemuan pribadi disela ktt kedua AS-Korut di Metropole Hotel di Hanoi, Vietnam, Rabu (27/2/2019). | Kredit Foto: Reuters/Leah Millis

Kedua pemimpin telah bertemu tiga kali dalam upaya untuk mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi Korea Utara sebagai imbalan atas pemberian bantuan dan jaminan keamanan AS. Namun, negosiasi telah terhenti di tengah perbedaan luas kedua pihak mengenai bagaimana cara menyamakan langkah denuklirisasi.

Dalam tanda ketidaksabaran Pyongyang yang meningkat, rezim Kim Jong-un telah melakukan uji coba beberapa rudal jarak pendek dan roket lainnya sejak Mei dan mengancam akan mengirimkan "hadiah Natal" yang tak mengenakkan kepada AS jika Washington tidak menawarkan konsesi sampai batas waktu akhir tahun ini.

Trump Tebak Hadiah

Sementara itu, Presiden Trump kepada wartawan di resor Mar-a-Lago di Florida menepis ada ancaman dari Kim Jong-un. Dia menyindir bahwa "hadiah Natal" yang dimaksud itu bisa saja berupa vas yang indah.

"Kami akan mencari tahu apa kejutannya dan kami akan menanganinya dengan sangat sukses," katanya. "Mungkin ini hadiah yang bagus. Mungkin ini hadiah dimana dia mengirimi saya vas yang indah sebagai lawan dari tes rudal. Saya mungkin mendapat vas. Saya mungkin mendapat hadiah yang bagus darinya. Anda tidak tahu. Anda tidak pernah tahu," papar Trump.

Korea Selatan dan AS telah memperkuat kewaspadaan terhadap kemungkinan Korea Utara menembakkan ICBM atau rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, atau bahkan melakukan jenis-jenis provokasi lainnya.

Menurut sumber militer Korea Selatan, radar Green Pine yang beroperasi di darat diaktifkan bersama kapal perusak Aegis yang dilengkapi dengan sistem radar SPY-1D yang dikerahkan di lepas pantai serta pesawat peringatan dini dan kontrol E-737 Peace Eye yang terbang melakukan misi di udara. "Kami terus mengawasi gerakan militer di Korea Utara," kata sumber tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: