Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengapresiasi keberhasilan Polri menangkap dua orang tersangka penyerangnya dengan air keras. Pelakunya dua orang, berinisial RM dan RB, masing-masing polisi aktif.
Namun, Novel keberatan dengan spekulasi atau dugaan motif penyerangan itu karena dendam pribadi, sebagaimana dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane.
Baca Juga: Penyiraman Air Keras ke Novel Dilandasi Dendam
"Di sisi lain, ketika dikatakan bahwa [motif penyerangan] terkait masalah pribadi dengan saya, saya kira, ini lelucon apa lagi," katanya beberapa waktu lalu.
Novel mengaku banyak mengenal baik sejumlah anggota Polri dan TNI. Oleh karena itu, dia meyakini tak mungkin ada masalah pribadi para prajurit Polri atau TNI. Dia bercanda, barangkali masalah pribadi yang dimaksud adalah utang-piutang. "Emang saya punya utang, apa?"
Dia malah mencibir kalau ada yang berkukuh menyebut penyerangan itu karena masalah dendam pribadi. "Kalau dibilang [bermotif] dendam, saya tanya: dendam pribadinya atau atasannya?" Namun, dia segera mengoreksi bahwa spekulasi itu sama sekali tak masuk akal.
Selanjutnya, kata Novel, publik harus memberikan kesempatan kepada polisi untuk menyelidiki kasus itu hingga tuntas dan mengajukannya ke pengadilan. Sementara ini, meski kedua tersangka ditangkap, sebenarnya barulah awal penyelidikan dan prosesnya masih cukup panjang.
Selain itu, dia juga mengingatkan, penyerangan kepadanya bukanlah satu-satunya penyerangan kepada pegawai atau penyidik KPK. "Serangan kepada sejumlah pegawai KPK juga banyak dan banyak juga yang belum diungkap."
"Namun," dia menegaskan, "terlepas dari itu semua, saya harus menghormati atas segala upaya dan kebaikan dari penyidik Polri. Saya ingatkan sekali lagi: jangan tinggalkan objektivitas! Kalau nanti asal sekadar ditangani, akan tidak baik," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum