Pasar modal Indonesia nampaknya telah mencuri perhatian kaum milenial. Pasalnya, dilihat dari demografi investor individu berdasarkan kriteria umur paling banyak diisi oleh pemodal dibawah usia 30 tahun atau sekitar 44,62% dari total investor yang ada di pasar modal yang mencapai 2,47 juta SID. Meskipun, Asset investor muda yang tercatat di PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia (KSEI) saat ini hanya senilai Rp12,42 triliun.
Bos Bursa Efek Indonesia (BEI), Inanrno Djajadi mengaku optimis pasar modal dalam negeri akan terus bertumbuh seiring dengan minat kaum milenial dalam berinvestasi di pasar saham. Sebab, saat ini pihaknya terus melakukan literasi, edukasi, dan sosialisasi kepada para milenial melalui kerjasama dengan universitas di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Tau Gak? Dalam Sehari Uang yang Berputar di Pasar Modal Sampai Rp9,1 Triliun Lho
“Memang kita secara rutin melakukan sosialisasi edukasi kaum milenial. Kerjasama dengan universitas dilakukan rutin dikantor perwakilan di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di BEI Jakarta, Senin (30/12/2019).
Sementara, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, potensi milenial untuk berinvestasi di pasat modal masih besar. Sebab, saat ini hampir penduduk Indonesia sebesar 70 persen merupakan usia dibawah 30 tahun.
Ia menilai usia tersebut merupakan usia produktif dimana nantinya akan ada ledakan bonus demografi pada tahun 2035 mendatang. “Sampai 15-16 tahun kedepan, masih ada usia produktif. Peningkatan jumlah investor bisa disiapkan SRO,” imbuhnya.
Baca Juga: Cerita Bos BEI Tentang Kondisi Pasar Modal Sepanjang 2019
Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan infrastrukur dalam merambah ke digitalisasi. Sebab, generasi milenial sangat akrab dengan digital untuk mempermudah mereka dalam berinvestasi menggunakan prinsip Know Your Customer (KWC). “Milenial maunya cepat, efisien, dan transparan. Proses ini kita bantu,” kata dia.
Diharapkan, dengan kesiapan infrastruktur dan digitalisasi dapat membantu meningkatkan jumlah investor pasar modal. “Agar orang membuka rekening efek, ke due diligent, Dan dengan simplifikasi akan cepat efisen,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri