Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Jangan Lagi Adu Ijazah, Sekarang Zamannya Adu Skill

Jokowi: Jangan Lagi Adu Ijazah, Sekarang Zamannya Adu Skill Presiden Joko Widodo dan Mensesneg Pratikno | Kredit Foto: Antara/Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa keahlian menjadi modal yang besar dalam era persaingan dewasa ini. Maka, peningkatan sumber daya manusia, diarahkan ke sana.

Dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi menekankan peningkatan kapasitas SDM mendesak dilakukan. Persaingan antarnegara juga semakin ketat.

Menurut Kepala Negara, di dunia industri saat ini ijazah bukan menjadi faktor utama untuk bisa diserap. Tetapi, adalah kemampuan atau skill yang dibutuhkan oleh industri tersebut.

Baca Juga: Tak Lagi Infrastruktur, Jokowi Bilang Fokus Pemerintahan Kini di SDM

"Semua negara sekarang ini, memang persaingannya ada di situ, bukan ijazahmu apa. Bukan adu ijazah sekarang ini, tetapi adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi," kata Jokowi diĀ  Pondok Pesantren Al-Fadllu 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Senin (30/12/2019).

Pemerintah Indonesia lima tahun ini, menggeser fokus utamanya. Dari yang awalnya infrastruktur menuju pengembangan SDM. Jokowi menegaskan, negara-negara lain sudah bergerak ke arah sana.

"Inilah sekarang yang hampir semua negara mengasah skill, mengasah keterampilan, (pendidikan) kejuruan diangkat," ujarnya.

Jokowi mengatakan, banyak lulusan saat ini yang kurang terserap dunia industri, lantaran dianggap tidak relevan dengan kebutuhan. Hingga akhirnya, industri kekurangan SDM yang berkompetensi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Untuk itu, kata dia, pemerintah melakukan berbagai cara untuk mengasah kembali skill dari SDM. Termasuk, di antaranya melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Termasuk di pesantren-pesantren yang selama ini masih belum dimaksimalkan.

Baca Juga: Jokowi: Bagus, Bagus Bu!

"Oleh sebab itu, yang namanya BLK Komunitas ini semoga nanti bisa menyambungkan. Misalnya, Bank Mandiri Syariah butuh teknisi programming, pondok pesantren di sini menyiapkan itu," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden meresmikan BLK Komunitas di Pondok Pesantren Al-Fadllu 2 untuk meningkatkan kompetensi SDM yang ada, utamanya di lingkungan pondok pesantren.

Melalui program tersebut, pemerintah hendak mengupayakan peningkatan angkatan kerja yang terampil dan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: