Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amal Pangkal Kaya, Berdonasi Rp107 Triliun Bikin Kekayaan Pria Ini Menggunung!

Amal Pangkal Kaya, Berdonasi Rp107 Triliun Bikin Kekayaan Pria Ini Menggunung! Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hemat pangkal kaya tak berlaku bagi konglomerat asal India, Azim Hashim Premji. Kedermawanan yang ia punya justru mengubah kalimat itu menjadi, amal pangkal kaya.

Mendonasikan sebagian hartanya sepanjang 2019 tak lantas membuatnya jatuh miskin. Ia telah menyumbangkan US$7,5 miliar atau sekitar Rp107 triliun untuk Yayasan amal miliknya.

Donasi ini diperkirakan yang terbesar di India untuk sumbangan oleh satu orang. Premji yang chairman Wipro Limited (WIT) itu menyerahkan donasi berupa saham di perusahaan teknologinya ke Azim Premji Foundation.

Baca Juga: Usai Beramal Rp504 Triliun, Bill Gates Gak Jatuh Miskin, Malah Makin Tajir!

“Pengusaha itu telah mendonasikan total US$21 miliar ke yayasannya Azim Premji Foundation selama beberapa tahun, termasuk 67% saham Wipro,” ungkap pernyataan yayasan tersebut.

 

Premji, 73, memiliki kekayaan lebih dari US$18 miliar menurut Indeks Miliarder Bloomberg. Dia warga India pertama yang menandatangani The Giving Pledge, kampanye yang diawali Warren Buffett bersama dengan Bill dan Melinda Gates untuk mendorong para miliarder di berbagai penjuru dunia menyerahkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.

Premji setuju menyerahkan sedikitnya setengah kekayaannya untuk amal dengan menandatangani The Giving Pledge pada 2013. Dia memulai dengan donasi US$2,2 miliar untuk Azim Premji Foundation yang fokus pada pendidikan di India.

Baca Juga: Sepanjang 2019, Para Konglomerat Ini Paling Ringan Tangan! Total Donasinya Tak Terelakkan!

Menurut laporan filantropi India tahun ini oleh firma konsultan Bain & Company dan dana filantropi Dasra, sumbang an Premji ini termasuk 80% donasi besar dari individu terkaya India pada tahun fiskal 2018. “Individu di India menyumbang sekitar US$6,2 miliar setiap tahun,” ungkap laporan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: