Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Basuki Beberkan Penanganan Banjir Jakarta

Basuki Beberkan Penanganan Banjir Jakarta Sementara anak bermain air banjir yang merendam kawasan permukiman penduduk Cililitan Kecil, Jakarta, Jumat (26/4/2019). Air kiriman dari bendungan Katulampa hingga sungai Ciliwung meluap ini sesuai dengan rumah tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta terendam air satu hingga dua meter. | Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberi penjelasan atas terjadinya banjir di wilayah Jabodetabek.

Hal ini setelah dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo meninjau lokasi banjir di Jakarta dan sekitarnya melalui udara.

"Saya sudah melihat beberapa titik yang memang tergenang banjir. Utamanya yang menghambat transportasi, seperti jalan tol, di depan Untar dan kita datangkan pompa. Di sana sudah ada pompa Jasa Marga dari DKI juga sudah minta bantuannya. Mudah-mudahan segera akan surut," ujar Basuki di Monas Jakarta, Rabu (1/1/2020).

Baca Juga: Banyak Korban Terdampak Banjir, Eh Basuki-Anies Malah Adu Mulut

Basuki menambahkan, untuk banjir di Cawang juga sudah mendatangkan pompa agar cepat surut. Sebab, underpass di Cawang juga ikut terendam banjir.

"Setelah banjir ini pasti akan dievaluasi. Terutama yang di Cawang itu. Kemudian ada sembilan titik yang kita awasi sesuai dengan fungsi saya (Kementerian PUPR)," ungkap Basuki.

Menurut Basuki, yang perlu diawasi saat terjadi banjir adalah Kali Grogol dan Kali Angke yang berdampak ke jalan tol kemudian ke Kebon Jeruk dan sekitarnya. Di daerah itu terjadi antrean kendaraan yang sangat panjang.

"Ternyata di situ ada rembesan sampai ke jalan tol. Kemudian di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cipinang Melayu, Pulo Mas, Kelapa Gading, Deplu dan Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, lapangan golf Pangkalan Jati dan Setu Babakan," kata dia.

Sementara itu, pihaknya telah menyusuri Sungai Ciliwung dari Cibinong sampai ke Manggarai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti curah hujan yang tinggi.

Baca Juga: Rumah Bos PLN Ikut Terendam Banjir, Air Naik 8 Kali Lipat dari Tahun Lalu

"Kita bayangkan ya normalnya itu 50 milimeter (mm) hujan normal. Menurut BMKG 50 mm sampai 100 mm itu hujan lebat. Nah yang sampai Kepala BNPB tadi 377 mm. Jadi bisa dibayangkan lebatnya dan itu panjang dari tadi malam sampai pagi. Bukan alasan tapi memang karena curah hujan yang tinggi. Kesiapan kita ada pompa-pompa yang dioperasikan oleh DKI. Udah disiapkan dan pompa-pompa mobile juga sudah," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: