Alokasi logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, mengalami penurunan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Didi Adji Siddik mengatakan penurunan itu terdampak adanya bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Sejak 2016, BNPB mengalokasikan logistik dan peralatan kepada BPBD Jabar sebanyak 12 truk. Sementara, pada 2018, logistik yang diberikan ‘hanya’ mencapai dua truk.
“Sehingga anggaran BNPB tersedot cukup besar untuk melakukan penanganan di wilayah tersebut,” kata Didi kepada wartawan pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (3/12/2020).
Baca Juga: Kata Kang Emil: Penanganan Banjir di Jabar Beda dengan Jakarta
Baca Juga: Hah!! Ulah Gerindra dan PKS, Jakarta Jadi Banjir?
Meski demikian, Didi memastikan, ketersediaan logistik untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, serta Kabupaten Karawang, dapat tercukupi. Pasalnya, kebutuhan logistik tak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) namun juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sampai sekarang masih bisa tercukupi, karena anggaran dari APBD-nya bertambah,” ujarnya.
Didi menegaskan bantuan logistik dinilai penting pasca bencana, khususnya banjir. Hal itu dikarenakan warga terdampak banjir bakal kembali ke rumahnya masing-masing, dan dihadapi dengan kondisi yang kotor.
“Warga perlu alat-alat untuk membersihkan rumah, juga disinfektan untuk menghilangkan kuman atau bibit penyakit yang ditimbulkan banjir,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: