AS Tewaskan Soleimani, Iran: Genderang Perang Telah Ditabuh, Kami Akan Balas!
Duta Besar (Dubes) Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah memulai perang militer melawan Republik Islam Iran dengan membunuh Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
"Tadi malam (kemarin pagi waktu Baghdad), mereka (Amerika Serikat) memulai perang militer dengan membunuh, dengan aksi teror terhadap salah satu jenderal utama kami. Jadi apa lagi yang bisa diharapkan dari Iran? Kami tidak bisa hanya diam saja. Kami harus bertindak dan kami akan bertindak," kata Ravanchi kepada CNN.
Baca Juga: AS Tewaskan Teroris Nomor 1 Dunia, Trump Teriak: Harusnya Sejak Dulu Bunuh Soleimani
Menggemakan pernyataan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, diplomat Iran itu menjanjikan bahwa bahwa Amerika Serikat akan menghadapi pembalasan atas pembunuhan Jenderal Soleimani.
“Respons terhadap aksi militer adalah aksi militer. Oleh siapa? Kapan? Dimana? Itu buat masa depan untuk disaksikan," ujar Ravanchi yang dilansir Sabtu (4/1/2020).
Pada Jumat dini hari waktu Baghdad, Soleimani terbunuh oleh serangan udara pesawat nirawak AS di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak. Sekitar 11 orang lainnya, termasuk komandan milisi Syiah Irak Abu Mahdi al-Muhandis, juga tewas.
Baca Juga: Gantikan Jenderal Soleimani, Ali Khamenei Tunjuk Jenderal Esmail Qaani
Presiden AS Donald Trump mengatakan, Washington mengambil tindakan terhadap Soleimani untuk "menghentikan perang". Pentagon telah mengonfirmasi bahwa serangan mematikan itu atas perintah Presiden Trump.
Seorang penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani, mengatakan Amerika Serikat sudah melewati "garis merah" dengan melakukan serangan itu.
Pembunuhan terhadap jenderal Iran itu semakin memanaskan ketegangan di Timur Tengah. Kedutaan Besar AS di Baghdad pada hari Jumat meminta warga AS untuk meninggalkan Irak sesegera mungkin.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan menanggapi kematian Soleimani "pada waktu dan tempat yang tepat".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: