Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Takut-takutnya! China Kritik AS karena Bertikai dengan Iran

Gak Ada Takut-takutnya! China Kritik AS karena Bertikai dengan Iran Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen pada mendesak Amerika Serikat (AS) dan China untuk segera menemukan jalan tengah dan meredam ketegangan yang ada. | Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Beijing -

China mengkritik Amerika Serikat (AS) karena memperparah ketegangan di Timur Tengah dengan penggunaan kekuatan dalam pertikaian dengan Teheran. Beijing mendesak semua pihak untuk menahan diri untuk memastikan perdamaian dan stabilitas.

"Politik kekuasaan tidak populer atau berkelanjutan. Perilaku militer berisiko AS dalam beberapa hari terakhir bertentangan dengan norma-norma dasar hubungan internasional,"  kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.

Baca Juga: Nah Gitu Dong! Menlu Retno Ingatkan Dubes AS dan Iran buat Tahan Diri

Geng meminta AS tidak menyalagunakan kekuatan. Setiap pihak dinilainya harus menahan diri untuk menghindari kondisi yang bisa semakin memburuk. Dia pun  menambahkan China sangat prihatin tentang kebuntuan antara Iran dan AS.

"China secara konsisten menentang penggunaan secara tidak sengaja atau ancaman penggunaan sanksi," kata Geng.

Geng mengkritik AS karena mengancam sanksi terhadap Irak dalam menanggapi resolusi parlemen Irak yang menyerukan pasukan asing lainnya untuk meninggalkan negara itu.

"Kami berharap negara-negara yang relevan, terutama negara-negara besar di luar kawasan, dapat berbuat lebih banyak untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan kawasan Timur Tengah, dan menghindari mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan regional," katanya.

Baca Juga: Iran Klaim Soleimani Korban Terorisme Barat, AS Dijamin Tak Akan Bisa Tenang

Sebuah serangan pesawat tidak berawak AS di Bandara Baghdad menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani. Peristiwa itu semakin meningkatkan konflik antara kedua negara yang sudah berselisih mengenai sanksi nuklir terhadap Teheran.

Teheran telah secara terbuka bersumpah untuk membalas kematian Soleimani. Sedangkan, Presiden AS Donald Trump mengancam pembalasan lebih lanjut apabila Iran melakukan serangan balas dendam terhadap aset atau warga negara AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: