Dikira Serangan AS, Warga Iran Ketakutan Saat Pesawat Ukraina Jatuh
Penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines (UIA) di Teheran yang menewaskan 176 orang kemarin masih misterius. Warga Iran yang berada di sekitar lokasi kejadian sempat mengira bahwa tragedi adalah serangan militer Amerika Serikat (AS).
Sebuah video amatir hasil rekaman seorang pria lokal menunjukkan pesawat itu membuntuti kobaran api sebelum menukik ke darat dan meledak dalam bola api besar tak lama setelah pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Baca Juga: Ukraine International Airlines Jatuh di Iran, 176 Orang Tewas
Din Mohammad Qassemi, seorang warga desa setempat yang menonton televisi mengaku mendengar ledakan hebat. Dia mengira negaranya sedang diserang AS ketika ledakan itu dia dengar. Dia lantas bersembunyi ke ruang bawah tanah.
“Semua rumah mulai bergetar. Ada kebakaran di mana-mana," kata Qassemi. "Awalnya saya pikir (Amerika) telah menghantam di sini dengan rudal dan (saya) pergi ke ruang bawah tanah sebagai tempat berlindung," ujarnya, seperti dilansir The Telegraph, Kamis (9/1/2020).
Pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran dan hendak menuju Kiev, Ukraina. Banyak jasad, potongan-potongan pesawat terbang, dan barang-barang pribadi korban ditemukan di lokasi kecelakaan dekat desa Fedosiye, sekitar 10 mil dari bandara.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
Iran kini menghadapi tekanan yang meningkat untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan pesawat sipil tersebut. Terlebih tragedi itu terjadi beberapa jam setelah pasukan Iran melancarkan serangan 15 rudal terhadap dua pangkalan militer AS di Irak.
Iran menepis spekulasi bahwa pesawat itu jatuh akibat ditembak rudal. Namun, Teheran menegaskan tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat kepada Boeing di tengah memanasnya ketegangan antara Washington dengan Teheran.
Sebelumnya, Ukraina menarik pernyataan awal yang menghubungkan kecelakaan itu dengan kerusakan mesin dan mengesampingkan serangan teror. Tragedi itu memicu perebutan internasional untuk melakukan penyelidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti