Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana menghentikan program drone sipilnya secara permanen karena perangkat yang dibuat sebagian berasal dari China, menurut laporan Financial Time (FT) dilansir dari Reuters, Senin (13/1/2020).
Departemen Dalam Negeri AS sedang mempertimbangkan untuk menghentikan sekitar 1.000 drone setelah memutuskan bahwa risiko drone yang digunakan oleh Beijing untuk memata-matai terlalu tinggi, kata laporan FT, mengutip dua orang yang memberikan pengarahan singkat tentang rencana tersebut.
Baca Juga: Widih, Amerika Serikat Bakal Kucurkan Investasi Buat Indonesia. Nilainya...
SZ DJI Technology Co Ltd China, pembuat drone komersial terbesar di dunia, mengatakan pada hari Senin bahwa meskipun belum melihat kebijakan baru, mereka berharap untuk meninjau kembali temuan departemen AS, mengingat kurangnya bukti yang dapat dipercaya untuk mendukung negara yang luas.
"Kami mendesak pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan industri untuk bersama-sama menciptakan standar yang jelas yang akan memberikan jaminan kepada operator komersial dan pemerintah drone bahwa mereka perlu dengan percaya diri mengevaluasi teknologi drone di mana pun itu dibuat," kata perusahaan dilansir dari Reuters, Senin (13/1/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: