Khawatir Wabah Korona Makin Menyebar, Pemerintah Putuskan Isolasi Wuhan
Gagasan itu di dukung penuh Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu, yang mengamati kasus ini sejak awal. “Kami memiliki cukup bukti virus ini berasal dari hewan liar yang dijual di pasar seafood di Wuhan,” ujar Gao Fu seperti dilansir Daily China.
“Kami juga mengidentifikasi virus korona baru di sana. Namun, kami tidak tahu hewan mana yang menjadi sumber virus tersebut karena kami memerlukan penelitian lebih jauh,” tambahnya.
Baca Juga: Bermutasi, Kini Virus Korona Sudah Tewaskan 9 Warga China
Berdasarkan penelitian gabungan antara Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Shanghai Jiao Tong, Institut Farmakologi dan Toksikologi Beijing, dan Universitas Kesehatan Guangzhou, sumber virus itu berasal dari kelelawar. Secara genetik, virus korona tersebut lebih mirip dengan SARS dari pada dengan virus MERS.
“Sumber aslinya dari kelelawar, tapi perantaranya sebelum menjangkiti manusia bisa saja hewan yang lain,” demikian bunyi jurnal penelitian itu. “Mekanisme penularannya mirip dengan SARS, yakni menginfeksi sel-sel saluran pernapasan. Namun, infeksinya lebih rendah bila dibandingkan dengan SARS dan strukturnya lebih sederhana,” imbuhnya.
Anggota Chinese Academy of Engineering lainnya, Yuan Guo yong, juga mengatakan virus korona ini baru dan berbeda dengan SARS meski masih satu keluarga. Sebab kondisi klinis dan infeksinya berbeda. Karena itu wabah virus ini dapat menyebar dengan luas sekalipun China memperkuat sistem pencegahan sejak terjadi wabah SARS.
Antisipasi Bandara
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menandaskan, langkah aktif ini harus diambil karena bandara berperan cukup vital dalam menangkal masuknya virus korona. “Karena itu PT Angkasa Pura II dan KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memperketat peng awasan, khususnya terhadap penumpang rute internasional yang baru tiba,” sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: