1. Peer to Peer Lending
P2P lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milenial. Jika dibandingkan dengan deposito berjangka atau reksa dana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih, serta jika terjadi default, risikonya akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan.
Selain P2P lending memiliki diversifikasi yang bagus, tidak ada pula komitmen jangka panjang. Gencarnya penyelenggara P2P lending untuk mengedukasi pasar dengan menjual kemudahan, seperti mudah diakses di mana pun, baik via mobile apps maupun website akan semakin menarik bagi milenial.
2. Equity Crowdfunding
Dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu IPO. Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, namun hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO saja.
Equity crowdfunding menjadi solusi bagi milenial untuk membantu milenial lainnya ataupun UMKM yang sedang merintis usaha kecil dan ritel yang cukup lekat dengan industri kreatif agar bisa meningkatkan kapasitas produksi sehingga tumbuh lebih cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: