Diangkat dari Cerita Viral Medsos, KKN di Desa Penari Rupanya Keluarkan Budget yang Lumayan
Rumah produksi MD Pictures merilis trailer serta poster resmi film KKN di Desa Penari yang diadaptasi dari thread twitter dan buku dengan judul yang sama.
Cerita horor berjudul KKN di Desa Penari rupanya menarik perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia. Kisah yang diangkat dari akun @simpleman tentang pengalaman menyeramkan mahasiswa yang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa itu pun menjadi viral di media sosial (medsos).
Baca Juga: Kelelahan, Salah Satu Aktris di Film KKN di Desa Penari Ketempelan Arwah
Bak gayung bersambut, melihat banyaknya peminat cerita KKN di Desa Penari membuat MD Pictures berinisiatif untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dengan judul yang sama, MD lantas melakukan syuting film di sebuah hutan di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
Rumah produksi ini mengeluarkan dana hingga Rp15 milliar untuk mengambil hak cipta sekaligus mengalihwahanakan novel menjadi sebuah karya layar lebar.
Sang produser Manoj Punjabi mengungkapkan, KKN di Desa Penari merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
"Saya jujur, so far budget produksinya sangat tinggi, sudah melebihi film-film drama besar. Nggak tahu tepatnya berapa, tapi kayaknya hampir di atas Rp15 M," kata Manoj saat perilisan trailer dan poster KKN di Desa Penari di MD Place, Jakarta, Rabu (22/1).
Manoj mengungkapkan, MD Pictures yang menjadi rumah produksi pertama yang mendapat proyek film ini ingin membuat sebuah terobosan baru dalam men-treat film horor menjadi sebuah karya yang berkualitas dan punya value atau pesan yang positif.
Produser film kelahiran Jakarta, 7 Desember 1972 itu punya alasan mengapa begitu berani dan yakin untuk memfilmkan KKN di Desa Penari.
"Karena sejak awal kami mendapat rate sale, jadi kejar itu. Banyak perusahaan yang ikut juga, tapi MD yang pertama. Jadi MD belum pernah dapat perhatian dari proyek film yang belum punya cast, belum ada sutradara, dan belum ada penulisnya. Belum apa-apa perhatiannya dari buku itu. Dari konsepnya sangat tinggi," beber Manoj.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: