Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan pelecehan di maskapai yang dipimpinnya merupakan hal yang tidak termaafkan.
"Kita mau mengatakan bahwa ini (pelecehan) tidak termaafkan," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat.
Baca Juga: Komandan Baru Garuda Buka-bukan Soal Tiket Pesawat, Sinyal Harga Turun?
Bos baru perusahaan pelat merah itu mengatakan bahwa pihaknya pasti akan melihat dan mendefinisikan level seperti apa pelecehan tersebut. Sebelumnya Irfan sempat bertemu dan berbicara dengan serikat karyawan, kemudian mereka semua setuju untuk mengarah ke sana.
"Yang mau saya tekankan di sini dua hal penting terkait pelecehan ini, pertama kita semua berkomitmen untuk mencegah hal ini dan yang kedua kita sepakat untuk memberikan contoh," kata Irfan dalam acara diskusi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan penetapan tim dewan komisaris dan direksi baru Garuda untuk mengatasi dua masalah yang terdapat dalam maskapai pelat merah tersebut. Menurut Erick, Garuda memiliki dua permasalahan, tidak hanya di bisnisnya ada permasalahan namun juga terkait dengan proteksi ketenagakerjaan khususnya bagi kaum wanita.
Masuknya politisi Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen baru Garuda Indonesia, kata Erick, untuk dapat melindungi para tenaga kerja wanita di Garuda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: