Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petugas Terlihat Jaga-jaga, China Perluas Pembatasan Transportasi

Petugas Terlihat Jaga-jaga, China Perluas Pembatasan Transportasi Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Shanghai, China -

Pembatasan transportasi terus melebar, dengan kota utara Tianjin menutup semua bus antar-provinsi, seperti dilaporkan Reuters yang mengutip People's Daily, Minggu (26/1/2020). Pembatasan itu akan menghentikan semua tur grup, baik di dalam maupun luar negeri, mulai hari Senin (27/1/2020) depan.

Sementara, Sabtu (25/1/2020) lalu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek dan membatasi hubungan ke China daratan. Di bagian laion, Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya, demikian pula Malaysia dengan empat konfirmasi kasus dan Perancis melaporkan kasus pertama di Eropa Jumat (24/1/2020) lalu.

Baca Juga: Bikin Horor! Ilmuwan Mikrobiologi Temukan Fakta Virus Korona Kebal Antibiotik

Sementara itu, Amerika Serikat tengah mengatur penerbangan charter pada hari ini untuk membawa warga negara dan diplomatnya kembali dari Wuhan, kota di China tengah yang menjadi pusat wabah, seperti dilansir Wall Street Journal.

Di Hong Kong, dengan lima kasus yang dikonfirmasi, pemimpin kota itu Carrie Lam mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta api kecepatan tinggi antara kota dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong yang saat ini sedang libur Tahun Baru Imlek akan tetap ditutup hingga 17 Februari.

Media China melaporkan pada hari Minggu bahwa Hong Kong Disneyland dan Ocean Park akan ditutup mulai 26 Januari. Shanghai Disneyland, yang diperkirakan 100.000 pengunjung setiap hari melalui liburan Tahun Baru Imlek, telah ditutup.

Coronavirus yang baru diidentifikasi telah menimbulkan kekhawatiran besar mengingat masih banyak hal yang tidak diketahui terkait virus ini, seperti seberapa berbahayanya dan betapa mudahnya menyebar di antara orang-orang. Virus ini dipastikan dapat menyebabkan pneumonia, yang telah mematikan dalam beberapa kasus.

Ada kekhawatiran bahwa transmisi virus ini dapat dipercepat karena ratusan juta warga China yang melakukan selama liburan, meskipun banyak juga yang telah membatalkan rencana liburan mereka. Sedangkan maskapai penerbangan dan kereta api di China menyediakan pengembalian uang penuh untuk tiket.

Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penyaringan penumpang dari China, meskipun beberapa pejabat kesehatan dan pakar mempertanyakan keefektifan penyaringan tersebut.

Dalam sebuah ilustrasi tentang bagaimana upaya semacam itu dapat melewatkan kasus, dokter di rumah sakit Paris mengatakan dua dari tiga warga negara China di Prancis yang telah didiagnosis dengan virus telah tiba di negara itu tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Sebuah laporan oleh spesialis penyakit menular di Imperial College, London pada hari Sabtu mengatakan epidemi "mewakili ancaman kesehatan global yang jelas dan berkelanjutan," menambahkan: "Tidak pasti pada saat ini apakah mungkin untuk menahan epidemi yang berkelanjutan di China."

Sebagai informasi, Wuhan sedang membangun dua rumah sakit baru dengan 2.300 tempat tidur gabungan untuk merawat pasien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: