Virus Mudah Menyebar di China, Peneliti Salahkan Gaya Hidup Buruk
China telah beberapa kali menjadi asal dari virus yang menghebohkan dunia, termasuk di dalamnya SARS dan yang terbaru adalah virus corona. Virus-virus ini berasal dari hewan, baik hewan yang memang diternakan dan juga hewan liar, yang kemudian di konsumsi manusia.
Shi Zhengli, seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan di Akademi Ilmu Pengetahuan China, mengatakan, gaya hidup yang tidak terlalu baik menjadi akar permasalahan penyebaran virus di China.
Baca Juga: Bermutasi, Pakar Bilang Kemampuan Menular Virus Corona Kian Menguat
"Cara paling sederhana untuk mencegah penyakit menular seperti itu adalah menjauh dari satwa liar, mengatakan tidak pada permainan, menghindari habitat dan ternak mereka dan pertanian bercampur dengan satwa liar," kata Shi, seperti dilansir South China Morning Post.
Hu Xingdou, seorang ekonom politik independen, mengatakan bahwa kesukaan warga China terhadap kebiasaan memakan satwa liar memiliki akar, baik dari budaya, ekonomi, dan politik yang dalam.
"Sementara Barat menghargai kebebasan dan hak asasi manusia lainnya, orang-orang Tiongkok memandang makanan sebagai kebutuhan utama mereka, karena kelaparan adalah ancaman besar dan bagian yang tak terlupakan dari memori nasional," kata Hu.
“Walaupun memberi makan diri mereka sendiri bukanlah masalah bagi banyak orang Tiongkok saat ini, makan makanan atau daging baru, organ atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi ukuran identitas bagi sebagian orang," ungkapnya.
Terkait dengan virus corona, virus ini diketahui telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di dalamnya Singapura dan Thailand yang sangat dekat dengan Indonesia.
China sendiri diketahui telah menutup akses dari dan ke kota Wuhan, asal dari virus tersebut, untuk mencegah perluasan penyebaran virus tersebut. Selain Wuhan, China juga dilaporkan telah menutup akses ke sejumlah kota lainnya, untuk mencegah penyebaran virus, yang merupakan turunan dari virus corona itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: