Eva, warga Desa Bumi Harapan, mengatakan, hujan yang mengguyur sejak subuh mengakibatkan air meluap sampai ke jalan raya. Ia menyebut drainase memang lumayan besar dan bagus. Namun, tetap tak bisa mencegah banjir meluap. "Hujan mulai Subuh pukul 04.00 dini hari sampai pukul 07.00 masih gerimis," kata Eva.
Kepala Tata Usaha SD 020, Sintiya Puspita Sari mengatakan, banjir membuat sekolah meliburkan 277 siswa. Menurutnya, bukan sekali ini saja sekolah diliburkan akibat banjir.
"Kepala sekolah pagi tadi sebelum masuk sekolah ada meninjau banjir, lalu beliau putuskan semua anak anak diliburkan," ujar dia.
Baca Juga: Bagian Pengendalian Banjir, Jokowi Resmikan Terowongan Sungai Nanjung
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan penaggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Samudri menjelaskan, banjir tak seluruhnya merendam Desa Bumi Harapan. Namun, hanya beberapa tempat yang lokasinya agak rendah.
"Itu kan pegunungan kan. Nah, aliran yang lembah itu perlu ada aliran sungai, ada beberapa yang perlu dibesarkan. Mungkin ada penyempitan ada sawah di bawahnya," terang dia.
Ia menjelaskan sudah ada upaya bersama dengan UPT setempat melebarkan aliran sungai. Namun terkendala oleh warga yang tidak ingin sawahnya terkena pelebaran sungai. "Ini yang akan kita tindak lanjuti ulang. Supaya nanti ketika ada banjir tahunan, lebih cepat penanganannya menuju ke arah laut," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: