Mundur dari AirAsia, Sepak Terjang Tony Fernandes Tak Bisa Diragukan Meski Tersandung Skandal Suap
Direktur Eksekutif AirAsia, Tony Fernandes baru-baru ini dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya usai otoritas Inggris melakukan pemeriksaan terkait Airbus.
Dalam pernyataan perseroan ke bursa saham Malaysia, dikutip dari Financial Times di Jakarta Selasa (4/2/2020), AirAsia menyatakan Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun melepaskan posisi mereka dalam perusahaan selama dua bulan atau lebih.
Saham AirAsia juga tercatat turun lebih dari 5% pada pembukaan perdagangan Selasa. Di hari sebelumnya, bahkan saham maskapai berbiaya murah ini juga anjlok 10% di hari pertama perdagangan sejak otoritas Inggris (UK's Serious Fraud Office) menerbitkan rincian penyelidikan terkait suap Airbus.
Baca Juga: Bongkar Pasang Posisi Dirut Sudah, Apa Kabar Saham AirAsia?
Terduga, ada suap US$50 juta dari Airbus untuk klub olahraga yang dimiliki dua eksekutif yang tidak disebutkan namanya. Hal ini kemudian dibantah oleh pihak maskapai.
Untuk diketahui, Tony Fernandes membeli AirAsia dari pemerintah Malaysia dengan harga kurang dari US$1 pada 2001 dan sukses menjadikannya sebagai salah satu maskapai terbesar dunia.
Tony Fernandes berhasil membawa AirAsia dari ambang kebangkrutan menjadi maskapai berbiaya murah yang terbilang sukses dan merajai langit Asia Tenggara. Dia juga langsung menggebrak dengan membuat berbagai rute baru AirAsia dan harga promosi hanya 10 ringgit hingga berani bersaing dengan Malaysia Airlines.
Dengan tangan dinginnya, hanya dalam setahun Tony berhasil membawa AirAsia membukukan laba. Sementara untuk 2018, AirAsia meraup pendapatan 2,58 miliar dollar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: