Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Gas ke Singapura Disetop 3 Tahun Lagi, Akan Dialihkan ke...

Ekspor Gas ke Singapura Disetop 3 Tahun Lagi, Akan Dialihkan ke... Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasokan gas melalui pipa ke Singapura dipastikan segera dihentikan. Keputusan ini segera diambil oleh pemerintah tepat tiga tahun mendatang demi memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa menegaskan, pemerintah tengah mencari pasar domestik untuk peralihan pasokan gas yang diekspor.

"Dengan 2023 gas yang diekspor ke Singapura disetop, maka gas ini mesti disalurkan (pasar) ke mana," ungkap Fansurullah Asa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/2/2020).

Baca Juga: Harga Gas Industri Turun, PGN Bisa Buntung

Rencananya, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke Pipa Duri Dumai, kemudian dialirkan ke kawasan industri wilayah Sumatera.

Harga gas yang akan dilepas ke industri Sumatera dipatok sebesar US$6 per MMBTU sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Rencana tersebut diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dan mengurangi defisit neraca perdagangan lantaran bisa menggeser penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

Selama ini pasokan gas ke Singapura berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips sebanyak 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Guna mendukung pengalihan pasokan gas tersebut, pemerintah telah menyiapkan infrastuktur melalui pembangunan jaringan pipa transmisi, seperti Dumai - KEK Seimangke dan Wilayah Jaringan Distribusi (WJD).

Baca Juga: Tegas Terawan: Saya di Garda Terdepan, Saya Jamin Badan Saya untuk WNI di Natuna

Diketahui sebelumnya, keputusan pemberhentian pasokan gas ke Singapura telah ditegaskan melalui pernyataan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada rapat kerja dengan komisi VII DPR RI.

"Gas masih banyak di Sumatera, suplai ke Singapura berakhir 2023 akan kami tarik ke dalam negeri," tutur Arifin beberapa waktu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: