Kabar tidak mengenakkan datang dari perusahaan asal Jepang, Softbank Group Corp. yang diprediksi akan membukukan penurunan laba untuk kuartal terakhir.
Hal ini menambah kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk mengamankan pendanaan Dana Visi kedua dan memberikan banyak amunisi bagi perusahaan dana kelolaan Elliott Management untuk meminta perubahan drastis.
Baca Juga: Lagi, Startup Besar Bekingan Softbank Rugi Besar Lagi!
Dilansir Reuters di Jakarta, Selasa (11/2/2020), Elliott, perusahaan dana kelolaan berbasis di New York yang didirikan miliarder Paul Singer, telah menguasai porsi saham SoftBank nyaris senilai USD 3 miliar dan mendorong untuk melakukan perubahan termasuk pembelian kembali saham USD 20 miliar.
Munculnya Elliott ini digadang-gadang akan menyoroti kesulitan perusahaan konglomerasi Jepang itu usai berspekulasi buruk pada perusahaan rintisan co-working space, WeWork.
SoftBank melaporkan kerugian kuartalan pertamanya selama 14 tahun pada periode Juli-September, usai mendapat tekanan besar akibat kurangnya transparansi, terutama seputar Dana Visi yang mencapai USD 100 miliar dari perusahaan pemula yang mayoritas tidak terdaftar di bursa.
Perusahaan teknologi Jepang ini dikabarkan melaporkan keuangannya pada hari Rabu dan diperkirakan akan mencatat penurunan laba operasi sebesar 20% menjadi 345 miliar yen (USD 3,1 miliar) pada kuartal Oktober-Desember, menurut perkiraan rata-rata dari tiga analis yang disusun Refinitiv.
Data tersebut menyusul kerugian operasi triwulanan sebesar 704 miliar yen ketika perusahaan dilanda masalah Dana Visi USD8,9 miliar akibat jatuhnya nilai WeWork dan lainnya seperti Uber Technologies Inc. Kerugian itu mendorong Masayoshi Son untuk mengakui "penilaian investasinya yang buruk dalam banyak hal".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: