Pramono Anung Klarifikasi: Presiden ke Afghanistan Aja Berani, Apalagi Kediri
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengklarifikasi soal pernyataannya yang mengatakan Kediri adalah wilayah yang "wingit" atau angker bagi seorang presiden, termasuk Presiden Jokowi.
"Kalau Bapak Presiden, saya sebagai pembantu Presiden tentunya akan menyampaikan kepada beliau untuk tidak datang. Ini kata-kata ini, untuk tidak datang, ya, karena beliau tidak diundang. Mana mau datang? Kemudian waktu di-framing beritanya Jokowi takut ke Kediri, 'kan kita tahu bahwa Presiden kita ini tidak takut ke mana-mana," kata Pramono di lingkungan Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.
Baca Juga: Soal Jokowi Bakal Lengser Jika ke Kediri, Pramono Buka-bukaan, Katanya: Semua Orang Ngakak
Pramono saat meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo Kediri, Sabtu (15/2), mengatakan bahwa presiden keempat RI K.H. Abdurrahman Wahid yang sempat berkunjung ke Kediri. Namun, setelah itu ada tragedi pelengseran Gus Dur sebagai Presiden RI.
"Jadi, dalam sambutan kiai pengasuh ponpes K.H. Kafabihi Mahrus, beliau yang menyampaikan bahwa di Kediri itu ada mitos kalau presiden, wakil presiden, para penggede, pejabat ke Kediri itu biasanya mengalami nasib yang kurang baik," katanya.
"Akan tetapi," lanjut Pramono, "beliau juga menyampaikan bahwa ada antinya, ada penangkalnya, yaitu kalau mau berkunjung ke tempat Mbah Wasil, beliau adalah kiai makam Syekh Al-Wasil Syamsudin karena oleh beliau, ini beliau ya bukan saya, sebelum adanya wali. Lalu saya memberikan sambutan, macam-macam," kata Pramono menjelaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: