Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Epidemi Corona Ciptakan Ancaman Resesi Ekonomi untuk Jepang dan Singapura

Epidemi Corona Ciptakan Ancaman Resesi Ekonomi untuk Jepang dan Singapura Kredit Foto: Reuters/China Daily

Setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang, warga China harus segera kembali bekerja.

Tetapi beberapa kota tetap terkunci, jalan-jalan sepi, karyawan gelisah, dan larangan bepergian serta perintah karantina diberlakukan di seluruh negeri.

Banyak pabrik belum dibuka kembali sehingga menyebabkan gangguan rantai pasokan di China dan di luar negeri untuk produsen telepon pintar hingga produsen mobil.

Bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah pada Senin, sebuah langkah yang diperkirakan akan membuka jalan bagi pengurangan suku bunga pinjaman utama pada Kamis (20/2/2020), untuk menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan yang terdampak virus.

Beijing juga telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan pemotongan pajak dan biaya yang ditargetkan dan bertahap untuk membantu bisnis.

Meski begitu, banyak ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat dan lembaga pemeringkat Moody's pada Senin merevisi turun perkiraan pertumbuhan PDB 2020 untuk China menjadi 5,2 persen.

Itu sebanding dengan pertumbuhan 5,7 persen yang dibutuhkan China tahun ini untuk memenuhi tujuan jangka panjangnya yaitu menggandakan PDB selama satu dekade hingga 2020, menurut seorang ekonom pemerintah.

Di Jepang, kerusakan yang berkaitan dengan virus terhadap ekonomi diperkirakan akan muncul pada kuartal saat ini. Hal itu memicu kekhawatiran resesi di ekonomi terbesar ketiga di dunia yang sudah melambat pada laju tercepat sejak kuartal kedua 2014.

Singapura yang bergantung pada perdagangan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2020 dan akan mengungkap langkah-langkah untuk meredam pukulan dari epidemi pada Selasa (18/2). Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa resesi adalah suatu kemungkinan.

Provinsi Hubei dan ibu kotanya, Wuhan, telah ditutup dan dikunci sejak 23 Januari, dengan sekolah, kantor dan pabrik ditutup dan sebagian besar perjalanan dihentikan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: