Karena Corona, Rusia Resmi Larang Masuk Seluruh Warga China
Pemerintah Rusia resmi melarang masuk seluruh warga China setelah wabah virus Corona jenis baru, Covid-19, menewaskan lebih dari 2.000 orang. Larangan diumumkan dalam dekrit yang ditandatangani Perdana Menteri Mikhail Mishustin pada Selasa malam.
Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu melarang seluruh warga China memasuki Rusia untuk pariwisata, pekerjaan, dan untuk tujuan pribadi. Aturan baru ini berlaku mulai Kamis besok.
Baca Juga: Kasus Corona di China Berkurang, WHO Tetap Minta Dunia Waspada
Keputusan itu merupakan langkah terkuat yang belum diambil pemerintah Putin untuk mencegah masuk dan menyebarnya Covid-19 di Rusia. Sebelumnya, kereta api di negara itu menghentikan semua layanan ke dan dari China. Sedangkan penerbangan ke negara Tirai Bambu sangat dibatasi. Tak hanya itu, penyeberangan perbatasan di Timur Jauh Rusia telah ditutup.
"Dari pukul 00.00 waktu setempat pada 20 Februari 2020, perjalanan warga Republik Rakyat China melintasi perbatasan negara Federasi Rusia memasuki wilayah Federasi Rusia untuk keperluan pekerjaan, keperluan pribadi, pendidikan dan tujuan wisata, untuk sementara ditangguhkan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor pusat operasional pemerintah yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova, seperti dikutip Russia Today, Rabu (19/2/2020).
Selain itu, mulai hari Rabu Rusia untuk sementara waktu akan berhenti mengeluarkan undangan masuk bagi warga China untuk tujuan pribadi dan pendidikan. Saat ini tidak ada kasus langsung Coronavirus baru, Covid-19 yang dilaporkan di Rusia. Dua warga China yang terinfeksi dan dikarantina di wilayah Tyumen dan Transbaikalia telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.
Semenatara itu, seorang pria Rusia yang terpapar virus Corona baru di kapal pesiar Diamond Princess telah dirawat di rumah sakit di Jepang. Kapal pesir itu telah dikarantina dua pekan setelah seorang penumpang yang menyebarkan virus. Pria Rusia tersebut dan pasangannya telah dipindahkan ke fasilitas medis, di mana pihak berwenang Jepang menjelaskan pada hari Selasa bahwa hanya si pria yang saat ini diketahui terinfeksi.
Data terbaru yang dikutip dari situs pelaporan online worldometers.info pagi ini (19/2/2020), jumlah korban meninggal secara global akibat wabah Covid-19 sudah mencapai 2.009 orang, termasuk 2.004 orang di China. Jumlah kasus atau orang yang terinfeksi secara global mencapai 75.158 termasuk 74.185 kasus di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: