Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Ekonomi Sirkular?

Apa Itu Ekonomi Sirkular? Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi sirkular adalah sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat, gunakan, buang) di mana menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin dengan menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan.

Konsep yang mengusung prinsip use, return, and make ini berbeda dengan linear economy yang memiliki prinsip beli, gunakan dan buang.

Ekonomi sirkular bertujuan untuk mendefinisikan kembali pertumbuhan, dengan fokus pada manfaat positif masyarakat luas. Hal ini memerlukan secara bertahap memisahkan kegiatan ekonomi dari konsumsi sumber daya yang terbatas, dan merancang limbah dari sistem. Didukung oleh transisi ke sumber energi terbarukan, model sirkular membangun modal ekonomi, alam, dan sosial. 

Baca Juga: BI & Bappenas Kompak Pangkas Proyeksi Ekonomi 2020

Selain itu, ekonomi sirkular didasarkan pada tiga prinsip yaitu perancangan limbah dan polusi, menyimpan produk dan bahan yang digunakan dan meregenerasi sistem alami.

Strategi ekonomi sirkular telah berhasil dilakukan oleh beberapa negara, salah satunya adalah Denmark.

Dalam ekonomi sirkular, kegiatan ekonomi membangun dan membangun kembali kesehatan sistem secara keseluruhan. Konsep ini mengakui pentingnya ekonomi yang perlu bekerja secara efektif di semua skala baik bisnis besar dan kecil, untuk organisasi dan individu, secara global dan lokal.

Transisi ke ekonomi sirkular tidak hanya berarti penyesuaian untuk mengurangi dampak negatif ekonomi linier. Sebaliknya, ekonomi sirkular merupakan perubahan sistemik yang membangun ketahanan jangka panjang, menghasilkan peluang bisnis dan ekonomi, dan memberikan manfaat lingkungan dan sosial.

Dengan kemajuan saat ini, teknologi digital memiliki kekuatan untuk mendukung transisi ke ekonomi sirkular dengan secara virtual meningkatkan virtualisasi, de-materialisasi, transparansi, dan intelijen yang didorong oleh feedback.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: