Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga: Perekonomian Indonesia akan Tumbuh di Atas 5% pada 2024

Menko Airlangga: Perekonomian Indonesia akan Tumbuh di Atas 5% pada 2024 Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5% selama 8 kuartal terakhir secara berturut-turut. 

“Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada 2024 dan seterusnya, dengan inflasi yang tetap terkendali. Kepercayaan investor juga masih kuat terhadap ketahanan ekonomi Indonesia,” ujar Menko Airlangga dalam forum yang bertajuk “Developing Asia: New Engines for Growth”.

Baca Juga: Mitigasi Pengaruh Konflik Timur Tengah, Kemenperin Siapkan Kebijakan Ini!

Hal tersebut juga diperlihatkan melalui keputusan berbagai Lembaga Pemeringkat internasional untuk tetap mempertahankan Indonesia pada level Investment Grade. Moody’s pada 16 April 2024 lalu menerbitkan Baa2 Stable Outlook untuk Indonesia, serta Fitch dan JCR pada Maret 2024 yang memberikan peringkat BBB (stable).

Ketahanan sektor eksternal juga tetap terjaga yang ditunjukkan dengan posisi cadangan devisa tetap tinggi yaitu sebesar USD140,4 miliar per akhir Maret 2024. Neraca perdagangan Indonesia juga terus mencatat surplus dalam 46 bulan terakhir, dan pada Februari 2024 tercatat sebesar USD0,87 miliar.

Setelah mencapai pemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia juga akan terus bergerak maju untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Hal ini memerlukan pendekatan transformatif dalam pembangunan ekonomi melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi, penerapan kebijakan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi dalam negeri, dan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Erick Pastikan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi Usai Serangan Iran

Indonesia juga sedang dalam proses bergabung dengan OECD dan berpotensi menjadi anggota OECD Asia ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan. Proses aksesi OECD diharapkan dapat menjadi katalisator penyempurnaan kebijakan dan peraturan yang unggul, serta sangat penting untuk meningkatkan investasi, produktivitas, dan konektivitas yang didorong oleh teknologi.

Pemerintah juga berupaya merumuskan kembali kebijakan yang lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan ramah lingkungan. Sementara, untuk terus memaksimalkan potensi pertumbuhan dan evolusi struktural, pemerintah berfokus pada sejumlah kebijakan.

Di antaranya yakni meningkatkan peran sektor manufaktur, meningkatkan daya saing da produktivitas melalui Strategi Pengembangan Ekonomi Digital 2030, serta mengembangkan ekonomi hijau dan energi terbarukan menuju target Net Zero Emission.

Baca Juga: Efek Konflik Iran - Israel, Begini Strategi Indonesia Hadapi Gejolak Ekonomi

Menko Airlangga juga mengatakan bahwa forum Asia Business Council merupakan agenda yang sesuai untuk meyakinkan para pebisnis besar dari Asia mengenai komitmen Indonesia untuk mempercepat pembangunan ekonomi dengan menjamin kesinambungan reformasi struktural dan meningkatkan daya saing.

“Dengan diumumkannya hasil resmi Pemilu Indonesia, keberlangsungan agenda pembangunan dipastikan tetap sejalan dengan dokumen perencanaan jangka panjang 2025-2045. Pemerintah Indonesia juga terbuka untuk mendukung inisatif investasi apapun di sini, termasuk juga mendukung perdagangan dan pengembangan SDM,” pungkas Menko Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: